Berdasarkan daftar yang didapat detikFinance, Jumat (11/1/2019), tarif bagasi tambahan untuk bobot 5 kilogram (kg) sebesar Rp 155 ribu, 10 kg Rp 310 ribu, 15 kg Rp 465 ribu, 20 kg Rp 620 ribu, 25 kg Rp 755 ribu, dan 30 kg Rp 930 ribu.
Berdasarkan keterangan di gambar, tarif tersebut berlaku mulai 8 Januari 2019. Pihak Lion Air pernah memberi keterangan akan memberlakukan tarif bagasi mulai 8 Januari 2019, namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maskapai tersebut sosialisasi selama dua minggu sejak 8 Januari atau efektif 22 Januari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasan Lengkap Lion Air soal Tarif Bagasi Rp 930.000
Foto: Facebook
|
Informasi yang beredar merincikan tarif bagasi Lion Air hingga Rp 930 ribu
Berdasarkan gambar yang diterima detikFinance, Jumat (11/1/2019), tarif bagasi untuk bobot 5 kilogram (kg) sebesar Rp 155 ribu, 10 kg Rp 310 ribu, 15 kg Rp 465 ribu, 20 kg Rp 620 ribu, 25 kg Rp 755 ribu, dan 30 kg Rp 930 ribu.
Pihak Lion Air memberi keterangan soal beredarnya informasi tersebut. Berikut ini penjelasan lengkap dari Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro secara tertulis kepada detikFinance, Jumat (11/1/2019):
Jadi kalau gambar tsb, Terkait dengan daftar harga bagasi (pre-paid baggage), bahwa struktur harga Lion Air dan Wings Air bervariasi.
Hal tersebut berdasarkan dengan rute dan jam penerbangan (flight hours). Untuk kapasitas (berat) disesuaikan kebutuhan pelanggan.
Lion Air dan Wings air menghimbau untuk menghubungi kantor perwakilan Lion Air Group terkait harga prepaid baggage. Bagi pelanggan yang akan membawa bagasi, dapat membeli pada saat dan setelah beli tiket, dengan maksimum sebelum enam jam sebelum keberangkatan, melalui agent travel, website resmi dan kantor perwakilan Lion Air Group.
Pada gambar informasi yang beredar, kami masih melacak sumbernya. Namun, utk struktur tersebut adalah kisaran untuk penerbangan dengan flight hours lebih dari 3 jam, seperti Jakarta - Gorontalo, Jakarta - Manado, Jakarta - Kupang.
Tarif Lion Air di Biro Perjalanan
Foto: Facebook
|
detikFinance melakukan simulasi untuk mengetahui berapa besar tarif bagasi yang diberlakukan Lion Air. Simulasi dilakukan untuk penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng ke Bandara Juanda, Surabaya.
Pemesan tiket dilakukan lewat aplikasi biro perjalanan, Traveloka pada Jumat (11/1/2019). Saat proses pemesanan, ketentuan baru sudah berlaku di mana tarif bagasi untuk bobot 5 kilogram (kg) sebesar Rp 80 ribu, 10 kg Rp 160 ribu, 15 kg Rp 240 ribu, 20 kg Rp 320 ribu, 25 kg Rp 400 ribu, dan 30 kg Rp 480 ribu.
Simulasi juga dilakukan untuk penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kualanamu di Medan, di mana tarif bagasi untuk bobot 5 kg sebesar Rp 125 ribu, 10 kg Rp 250 ribu, 15 kg Rp 375 ribu, 20 kg Rp 500 ribu, 25 kg Rp 625 ribu, dan 30 kg Rp 750 ribu.
detikFinance juga mencoba penerbangan jarak jauh, yaitu dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, di mana tarif bagasi untuk bobot 5 kg sebesar Rp 165 ribu, 10 kg Rp 330 ribu, 15 kg Rp 495 ribu, 20 kg Rp 660 ribu, 25 kg Rp 825 ribu, dan 30 kg Rp 990 ribu.
Siap-siap Ditinggal Konsumen
Foto: Rachman Haryanto
|
"Karena kan dulu masyarakat menggunakan pesawat karena saat itu maskapai ramai ramai menyesuaikan dan menjadikan tarif hemat, makanya banyak (yang menggunakan)," kata Pakar transportasi Azas Tigor Nainggolan saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
"Nah ke depan saya pikir untuk jarak dekat, jarak menengah itu alternatifnya masyarakat akan pakai bus kota, kereta, atau mungkin dengan kendaraan pribadi," sambungnya.
Dengan tarif bagasi, ditambah tiket pesawat makin mahal, bus bisa menjadi pilihan. Pasalnya dengan berlakunya tarif bagasi membuat biaya keduanya cukup berbeda.
Lanjut dia, untuk rute jarak pendek, bila naik kereta eksekutif juga lebih murah, yaitu Rp 350-375 ribu. Kereta eksekutif juga tidak kalah nyaman dari pesawat.
"Apalagi ada Tol Trans Jawa kan, hitung hitung masih lebih murah daripada naik pesawat, nyaman lagi. Karena kalau misalnya Jakarta-Semarang, kan bisa 6 jam karena Tol Trans Jawa kan," ujarnya.
"Kalau naik pesawat saya misalnya ke Cengkareng, ke Cengkarengnya saja sudah 2 jam. Terus juga di bandaranya nunggu kan, jadi waktunya juga beda tipis. Terutama itu untuk yang jarak menengah, itu akan hijrah," tambahnya.