Alasan Citilink Terapkan Tarif Bagasi: Ikut Praktik di Luar Negeri

Alasan Citilink Terapkan Tarif Bagasi: Ikut Praktik di Luar Negeri

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 13 Jan 2019 20:09 WIB
Foto: Shinta Angriyana/detikTravel
Jakarta - Citilink menjadi salah satu maskapai yang mengikuti jejak Lion Air menerapkan tarif bagasi. Atas penerapan tarif tersebut, Garuda Indonesia sebagai induk usaha pun buka suara terkait alasan penerapan tarif tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra menerangkan, langkah yang ditempuh Citilink untuk mengikuti kelaziman maskapai berbiaya murah di luar negeri.

"Kalau bagasi saya rasa Citilink mengikuti kelaziman yang exercise atau market practice yang ada di luar negeri. Coba aja cek kalau naik Scoot segala macam, Flybe segala macam pasti maksimum 7 kg dibawa cabin. Untuk bagasi pasti ada harganya," ujarnya di Kawasan SCBD Jakarta, Minggu (13/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kita termasuk lebih murah, makanya jangan di-judge mereka tapi bandingkan practise market di luar, jangan dibandingkan mereka sebelumnya. Kalau mau nginep bawa barang baju secukupnya," tambahnya.

Dia menambahkan, tarif penerbangan Indonesia sebenarnya jauh lebih murah dibanding negara-negara lain. Sebutnya, untuk Eropa US$ 190 per jam, Amerika Serikat (AS) US$ 75 hingga US$ 82 per jam, China US$ 75 hingga US$ 80 per jam.

"Kita US$ 32-42 per jam jauh sekali bedanya. US$ 42 aja yang full service, jadi harga domestik itu memang di China atau US itu jauh lebih mahal daripada internasionalnya," tutupnya. (zlf/zlf)

Hide Ads