Dengan usaha yang dia rintis sendiri ini, Gerry kini masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Dengan jumlah harta US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 20,3 triliun (kurs Rp 14.500), Gerry berada di urutan 1.650 orang terkaya di dunia.
Alan Gerry dikenal sebagai pengusaha pertama yang berkecimpung di dunia pertelevisian pada eranya. Gerry berminat pada usaha pertelevisian karena ia yakin televisi merupakan komoditas yang sangat diminati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerry kemudian putus sekolah untuk melayani di Marinir selama Perang Dunia II. Karir awal Alan Gerry dimulai sebagai salesman dan tukang servis TV di kota kediamannya, New York. Awal ketertarikan Alan pada dunia pertelevisian bermula dari hobi elektronik.
Akhirnya, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah teknik. Lulus dari sekolah teknik, Gerry bekerja menjadi seorang salesman TV.
Setelah sekian lama menjadi seorang sales TV, ia banyak belajar tentang dunia pertelevisian. Akhirnya, Gerry membangun sebuah usaha yaitu, Liberty Video dengan modal US$ 1.500. Dana tersebut merupakan investasi dari tiga orang mitranya.
Usahanya ternyata berjalan lancar dan penjualan saluran televisi kabel meningkat tajam. Pemikirannya terbukti benar. Perusahaan TV kabelnya beredar sampai ke seluruh New York, Philadelphia, Texas, dan California.
Pada awal tahun 90-an perusahaan mulai menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi di seluruh Amerika Serikat dengan jutaan pelanggan dan menjadi industri TV kabel terbesar urutan ke-8 di Amerika pada saat itu. Tahun 1996 Gerry memutuskan untuk menjual perusahaan TV kabelnya kepada Time Turner seharga US$ 2,8 miliar.
Selain bisnis, Gerry juga dikenal karena hobinya yang cukup unik. Ia sangat menyukai seni. la banyak mendonasikan uang yang dimilikinya untuk kesenian. Tidak hanya itu, Gerry pun membuka Bethel Woods Center sebagai pusat seni. Bethel Woods Center menjadi sarana bagi para pencinta seni yang dibuka pada tahun 2007.
Proyek ini mempekerjakan hampir 650 karyawan dan seniman yang berasal dari daerah setempat. Kecintaannya pada seni juga menggerakkan hati Gerry untuk membuat sebuah museum dan galeri seni yang dipersembahkan khusus kepada para pencinta seni.
Secara akademis, Gerry tidak lulus SMA. la drop out dari sekolahnya. Untuk menafkahi dirinya, Gerry pernah menjadi seorang pelaut. Atas usaha dan kerja kerasnya selama ini, akhirnya Gerry berhasil menjadi pengusaha yang sukses.
Memang Gerry tidak berhasil menyelesaikan sekolahnya, tetapi ia berhasil menjadi seorang pengusaha sukses dan kaya raya yang mampu membangun sebuah kerajaan bisnis TV kabel yang sangat terkenal dan mendunia sampai saat ini.
(eds/ang)