Dalam kunjungan tersebut, Eko meminta agar kepala desa serius dalam membesarkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karena kesuksesan BUMDes akan sangat membantu kesejahteraan masyarakat desa.
"BUMDes ini (Mukti Raharja Desa Sukalarang) karena bagus, kita berikan bantuan Rp 50 juta. Saya minta besarkan BUMDes-nya. BUMDes ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan desa, pendapatan masyarakat. Kita sudah banyak membangun kerja sama untuk pengembangan BUMDes. Kerja sama dengan BUMN kita piloting di Sukabumi dengan perusahaan swasta hampir di 200 kabupaten," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besarkan BUMDes, adakan pengajian-pengajian juga biar tidak radikal, tidak narkoba," ujarnya.
Terkait dana desa, Eko mengatakan, telah berhasil membangun sejumlah infrastruktur desa dengan jumlah yang sangat signifikan. Bahkan menurutnya, keberhasilan tersebut telah diakui oleh dunia. Adapun total dana desa yang diturunkan dari tahun 2015-2019 adalah sebesar Rp 257 triliun.
"Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat desa, karena dalam empat tahun ini dana desa berhasil membangun sesuatu yang tidak pernah terjadi di Indonesia, dan diakui dunia. Dan desa telah membangun hampir 200.000 km jalan desa, kurang lebih 1.000 km jembatan, hampir 1.000.000 unit sarana air bersih dan ribuan infrastruktur lainnya," ungkapnya.
BUMDes Mukti Raharja Desa Sukalarang sendiri, telah berdiri sejak tahun 2016. Kepala Desa Sukalarang, Ece Suryadi mengatakan, bahwa BUMDes yang baru dua tahun berjalan tersebut telah memiliki berbagai unit usaha di antaranya yakni perkebunan jeruk, minimarket, dan produksi sandal. Untuk biaya pengembangan, BUMDes Mukti Raharja menggunakan anggaran dana desa.
"Minimarket ini bantuan dari BUMN bekerja sama dengan bank BNI. Untuk pengembangan BUMDes secara keseluruhan ini didanai oleh dana desa," ujarnya.
Ece berencana, BUMDes Mukti Raharja akan mendirikan rumah produksi yang akan menampung hasil panen jeruk itu sendiri untuk menjadi produk olahan. Ia berharap, rumah produksi tersebut akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi perkebunan jeruk yang saat ini tengah dikembangkan.
"Dari tiga unit usaha yang dimiliki BUMDes ini, sudah menyerap sejumlah tenaga kerja. Yang mana mereka (tenaga kerja) juga merupakan warga desa sini," ungkapnya. (idr/hns)