"RPJMN 2020-2024 yang sedang diselesaikan kerangka teknokratisnya harus kita perhatikan adalah yang namanya reformasi struktural. Kalau tidak ada, maka pertumbuhan ekonomi akan cenderung turun di bawah 5%, bisa di bawah 4,9%," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam rapat komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Baca juga: Ini yang Bikin Sri Mulyani Khawatir di 2019 |
Bambang menjelaskan reformasi struktural tersebut adalah meninggalkan ketergantungan pada komoditas sumber daya alam (SDA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku sempat khawatir pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 mengalami perlambatan dan berdampak pada Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami perlambatan di 2019. Kita perkirakan di 3,7% lebih rendah dari tahun sebelumnya 3,9%," tuturnya dalam rapat di DPR.
Sri Mulyani juga memperkirakan pertumbuhan perdagangan dunia tahun ini juga akan melambat dari 4,2% menjadi 4%. Dia khawatir hal itu akan berdampak pada neraca dagang Indonesia.
"Kami pahami bahwa dengan perdagangan global akan melemah yang akan pengaruhi internal kita," ungkap dia. (dna/dna)