IHSG kini sudah bertengger di level 6.400an. Padahal di akhir 2018 IHSG berada di posisi 6.194. Jika dilihat dari awal tahun IHSG sudah menguat 3,9%.
Menurut Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali di pasar modal saat ini tengah terjadi January Effect. Fenomena yang biasanya terjadi di awal tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
January Effect sendiri merupakan fenomena di pasar modal yang membuat saham-saham bergerak naik di minggu-minggu pertama Januari. Hal itu terjadi biasanya karena para investor terutama fund manager melakukan penjualan saham di akhir tahun dan kembali belanja saham di awal tahun.
Menurut Frederik ada faktor kedua yang membuat IHSG begitu perkasa, yakni sikap Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang cenderung lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan tahun ini.
Hal itu membuat para investor global menarik dananya dari dolar AS dan membuat nilai tukar rupiah lebih stabil. Alhasil berdampak juga ke pasar modal.
"Kestabilan tersebut membuat investor yakin currency exchange risk lebih rendah di tahun 2019 dibandingkan 2018," tutupnya.