Pertamina Racik Minyak Sawit Jadi BBM di Kilang Plaju

Pertamina Racik Minyak Sawit Jadi BBM di Kilang Plaju

Raja Adil Siregar - detikFinance
Kamis, 17 Jan 2019 18:05 WIB
Dirut Pertamina Nicke Widyawati/Foto: Ari Saputra
Palembang - PT Pertamina (Persero) mematangkan rencananya dalam mengubah minyak kelapa sawit mentah menjadi 100 persen bahan bakar minyak (BBM). Hal ini untuk mengurangi impor bahan bakar.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyati, mengatakan jika rencana perseroan menjadikan CPO 100% sebagai BBM itu dimulai dengan proses pengolahan di Kilang Plaju yang berada di Kota Palembang.

"Kami akan melakukan pengolahan 100% CPO jadi bahan bakar minyak di Kilang Plaju, Palembang," kata Nicke saat kunjungan kerja bersama Menteri ESDM, Ignasius Jonan, Kamis (17/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nicke menjelaskan selama ini Pertamina sudah menghasilkan biodiesel yang lebih dikenal B20 yang dihasilkan Kilang RU III. Selanjutya kernel oil CPO yang dicampur dengan residu dan menghadirkan produk green fuel berkualitas.

Pertamina telah uji coba skema co-processing dengan cara menginjeksi produk turunan CPO berupa refine bleached deodorized palm oil (RBDPO) secara bertahap 2,5 persen hingga 7,5 persen pada akhir 2018 lalu.

"Dari uji coba kemarin, hasilnya ini cukup menggembirakan. Artinya Pertamina telah mampu memproduksi jenis BBM ramah lingkungan dengan nilai octane number hingga 91,3%," imbuh Nicke.


Nantinya co-processing CPO tersebut bakal diterapkan di kilang-kilang Pertamina lainnya, yakni di Balikpapan, Balongan dan Cilacap.

Co-processing adalah salah satu opsi metode produksi green-fuel melalui proses pengolahan bahan baku minyak nabati dengan minyak bumi secara bersamaan menjadi green fuel.

Pengembangan green energy di Kilang Plaju, kata Nicke, akan menghemat kas perusahaan antara US$ 160 juta atau Rp 2,3 triliun per tahun. Selain itu dipastikan dapat mengurangi impor minyak hingga 7,36 ribu barel per hari (bph).


Dia memaparkan Saat ini, unit RFCC Kilang Plaju yang berkapasitas 20,5 Million Barel Steam Per Day (MBSD) mampu menghasilkan green fuel ramah lingkungan sebanyak 405.000 barel per bulan setara 64.500 kilo liter per bulan.

Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan memastikan pemerintah mendukung penuh penggunaan energi atau bahan bakar ramah lingkungan.

"Kita patut memberikan apresiasi pada Pertamina yang telah konsen terhadap produk bahan bakar ramah lingkungan. Apalagi berasal renewable resources, terutama menciptakan udara yang lebih bersih," kata Jonan (ras/hns)

Hide Ads