#10yearschallenge, Harga BBM di Papua Dulu Rp 70.000/Liter

#10yearschallenge, Harga BBM di Papua Dulu Rp 70.000/Liter

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 18 Jan 2019 08:42 WIB
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta - Warganet kini sedang demam tagar #10yearschallange. Tantangan dilakukan untuk menampilkan transformasi dalam 10 tahun terakhir.

Bagaimana jika tantangan tersebut dilakukan terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua?

Perlu diketahui, harga BBM di wilayah timur Indonesia cenderung lebih mahal dibandingkan di barat Indonesia. Ada faktor yang membuat BBM, di Papua misalnya lebih mahal. Itu karena sulitnya akses ke daerah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang didapat detikFinance, 10 tahun lalu, yaitu pada 2009 harga BBM premium menyentuh Rp 70.000 per liter. Mahalnya harga tersebut terus berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya.

Bahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pernah bilang harga BBM di Kabupaten Puncak Papua mencapai Rp 100.000 per liter.

"Dikatakan Pak Presiden, harga sebelumnya di Kabupaten Puncak itu Rp 100.000," kata Jonan di Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, 24 Oktober 2018.

Setelah 10 tahun, di 2019 ini harga BBM premium di Papua sudah berhasil disamakan dengan di Pulau Jawa, yaitu Rp 6.500.


Capaian tersebut bisa diperoleh berkat program BBM satu harga. Program ini diharapkan bisa menekan harga BBM di wilayah lain yang selama ini mendapatkan harga tinggi.

Catatan BPH Migas, implementasi program penyaluran BBM Satu Harga pada 2018 telah melampaui target, yaitu sudah menjangkau di 131 lokasi dari target tahun 2018 di 130 lokasi.

Kepala BPH Migas Fansrullah Asa mengatakan penyediaan BBM 1 harga di tahun 2019 akan rampung sebelum Juni.

"Jadi sisanya 29. Pertamina sudah siap 2 lokasi, di Maybrat Papua dan Satu lagi di NTT. Sisanya akan kita selesaikan, sisa 29 nanti itu bisa diresmikan sebelum Juni 2019. Jadi bisa kita kebut," kata Fansrullah di Kementerian ESDM, Jakarta, 31 Desember 2018.
(ang/ang)

Hide Ads