Mau Dihidupkan, Jalur KA Rangkasbitung-Lebak Lagi Disurvei

Mau Dihidupkan, Jalur KA Rangkasbitung-Lebak Lagi Disurvei

Bahtiar Rifa'i - detikFinance
Kamis, 24 Jan 2019 18:00 WIB
Ilustrasi rel kereta mati/Foto: PT KAI
Serang - Rencana menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta api Banten selatan mulai masuk tahap survei. Tim dari Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai menyurvei pemetaan dari Rangkasbitung di Lebak ke Labuan di Pandeglang.

"Betul, jadi memang hari ini mulai melakukan survei oleh tim. Jadi ini adalah persiapan reaktivasi jalur kereta api," kata Humas Balai Tekhnik Perkeretapian Wilayah Jakarta-Banten Samsuri saat dihubungi detikcom, di Serang, Kamis (24/1/2019).

Tim survei menelusuri jalur kereta api yang sudah lama ditinggalkan dan tak terpakai. Termasuk mendata jalur yang di atasnya digunakan oleh warga. Pasca survei, akan dilakukan penertiban bangunan yang menempati jalur kereta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tim dibantu oleh dinas terkait termasuk oleh Dinas Perhubungan daerah Lebak, Pandeglang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. "Setelah survei nanti masuk tahapan penertiban," ujarnya.

Rencana reaktivasi jalur kereta Rangkasbitung-Labuan muncul sejak awal 2018. Pemprov Banten dan Kemenhub awalnya akan memulai perencanaan reaktivasi selambat-lambatnya 2018-2019.


Jalur ini, merupakan tahap awal rencana reaktivasi di kawasan Banten selatan. Rel Rangkasbitung-Labuan melewati 6 stasiun yang kondisinya sekarang sudah hancur dan tinggal fondasi. Di atas rel juga ada yang di tempati pemukiman warga.

Selain Rangkasbitung-Labuan, Banten selatan memiliki jalur rel peninggalan Belanda di Saketi-Bayah dengan panjang 89 kilometer. Jalur ini merupakan lintas cabang dari jalur Rangkasbitung-Labuan dan dikenal sebagai jalur maut. Jalur ini sudah tidak digunakan kurang lebih 60 tahun. (bri/hns)

Hide Ads