Merespons rencana itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan soal ekspor lebih baik ditanyakan ke Bulog.
"Ya tanya Bulog dong," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuma Oke menegaskan beras yang diizinkan adalah jenis premium, sedangkan beras medium tak boleh diekspor.
"Karena di aturan Permendag yang tidak boleh diekspor adalah beras medium. Kalau beras premium, beras khusus silakan, kayak beras organik jadi potensi ekspor," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso sebelumnya mengatakan rencana ekspor beras untuk mengantisipasi penuhnya. gudang Bulog saat panen raya. Rencana ekspor itu disampaikan pria yang akrab disapa Buwas saat rapat bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman di DPR, Senin (21/1/2019).
Menurut Buwas, bila gudang penuh maka tidak bisa menyerap beras saat masa panen. Solusinya, mesti mengeluarkan beras dengan cara mengekspor.
"Antisipasi panen raya. Jadi bagaimana kita bisa produksi bukan untuk disimpan tapi dijual ke negara lain," kata Buwas di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1/2019). (ara/ara)