Google dan dua raksasa asal China yakni Tencent dan JD.com diketahui menjadi sumber dana investasi baru tersebut berasal. Bila valuasi itu benar, maka Gojek bisa segera menjadi decacorn, yakni startup dengan valuasi di atas US$ 10 miliar.
Kesepakatan tersebut diperkirakan bakal diumumkan minggu depan. Modal baru tersebut kemungkinan akan memperkuat posisi Go-Jek sebagai pemain besar start-up di Indonesia dan mengembangkan fintech yang tengah serius digarap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Waduh, Nilai Bitcoin Bisa Jadi Nol |
Di luar investasi baru ini, perusahaan yang berdiri sejak 2015 ini telah mengumpulkan lebih dari US$ 2 miliar dari investor dan membuat valuasi perusahaan telah mencapai US$ 5 miliar. Penggalangan dana perusahaan ride sharing di Asia Tenggara telah naik signifikan setelah Uber memutuskan keluar dari Asia.
Dengan populasi kumulatif lebih dari 620 juta orang dan peningkatan akses internet, Asia Tenggara menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan pemula dan perusahaan teknologi. Raksasa China seperti Tencent dan Alibaba telah meningkatkan area investasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan e-commerce, fintech dan layanan infrastruktur 'ground zero' lainnya.
Go-Jek sendiri sejauh ini telah mengembangkan bisnis di luar transportasi dengan menawarkan fintech dan layanan lainnya di Indonesia. Unicorn Indonesia ini juga telah memperluas pasar ke Vietnam, Thailand dan Singapura.