Seberapa Kinclong Investasi Emas di Tahun Babi? Baca di Sini

Seberapa Kinclong Investasi Emas di Tahun Babi? Baca di Sini

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 25 Jan 2019 22:20 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Berbicara awal tahun kerap dikaitkan dengan urusan peruntungan. Contohnya soal peruntungan investasi emas.

Menurut Pakar Fengshui, Mas Dian, tahun ini merupakan Tahun Babi dengan elemen Kayu. Pandangan itu berbeda dengan kebanyakan para pakar fengshui.

"Tahun ini Babi Kayu, ada yang bilang Babi Tanah, ya tidak salah. Karena saya pakai ilmu Tiongkok Kuno," ujarnya di sela acara Investment Outlook Kemilau Harga Emas di Tahun Babi, di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Jumat (25/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mas Dian menjelaskan, investasi erat kaitannya dengan elemen air dan logam. Investasi di pasar modal bersifat air, sementara investasi yang berjangka waktu lama bersifat logam.

"Nah kalau kita bicara dengan kayu, air itu menghidupi kayu, jadi berkorban tapi masih oke," terangnya.

Sementara untuk investasi, emas memiliki sifat logam. Menurut Mas Dian, kayu jika dibenturkan dengan logam akan patah. itu artinya tahun ini, kurang begitu bagus untuk emas, namun kondisi itu juga sangat tergantung dengan pribadi masing-masing.


Menurut Mas Dian setiap manusia memiliki bioritme. Kondisi alam juga yang menentukan bioritme manusia dari sisi emosi, mental dan fisik. Kondisi yang berbeda-beda itu juga yang membuat manusia berbeda dalam mencari peluang.

"Kembali lagi, di saat situasi yang tidak menguntungkan itu kita harus cerdas. Dalam filosofi ada yin dan yang, di dalam tempat buruk pasti ada yang bagus. Yang paling bagus pun ada masalah, jadi kita cari kesempatan itu," ujarnya.


Menurutnya, jika kondisi bioritme individunya sedang bagus, maka kemungkinan untuk sukses di investasi emas juga masih terbuka.

Dalam acara yang sama, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), Teddy Prasetya justru percaya emas akan menjadi produk derivatif primadona tahun ini dibanding komoditas lainnya. Sebab emas bersifat safe haven atau paling aman dari gejolak dengan nilai yang cukup stabil.

Di RFB sendiri emas termasuk produk yang paling laris, porsinya mencapai 95%. Dia percaya tahun ini emas tahun ini masih menjadi andalan untuk meningkatkan transaksi di bursa berjangka. (das/hns)

Hide Ads