Cerita Putri Tanjung Lewati Pressure Anak Pengusaha hingga Bangun Bisnis

Cerita Putri Tanjung Lewati Pressure Anak Pengusaha hingga Bangun Bisnis

Muhammad Aminudin - detikFinance
Sabtu, 26 Jan 2019 18:29 WIB
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Malang - Menjadi anak pengusaha sukses, ternyata tak membuat Putri Tanjung hanya berdiam diri dan menikmati nama besar orang tua. Ocehan orang tentang dirinya bisa sukses seperti ayahnya, menjadi tantangan bagi Putri.

Di usianya masih 22 tahun, Putri sudah memimpin perusahaan yang mendorong anak-anak muda Indonesia menjadi pengusaha.

"Bapak seorang pengusaha hebat. Pressure untuk gue sangat besar. Putri bisanya apa sih ?, Karena ada pressure itu, saya menemukan tujuan saya," ungkap Putri di hadapan ribuan milenial peserta Creativepreneur Corner 2019 di Hotel Harris, Kota Malang, Sabtu (26/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putri sempat ingin mengadopsi cara orang tuanya (Chairul Tanjung) meraih kesuksesan. Tetapi ketika dijalankan hal tersebut justru tidak tetap bagi dirinya.

"Saya dulu pernah mencoba racikan bapak bisa sukses, eh ternyata tidak jalan. Di situ saya kemudian menemukan bahwa orang sukses itu memiliki racikan yang berbeda-beda. Maka, saya membuat acara ini (Creativepreneur Corner), di mana masing-masing orang memiliki perspektif berbeda dalam meraih kesuksesan dalam hal entrepreneur," ujar Putri.


Putri kemudian menceritakan, bagaimana awal dirinya membangun EO. Ketika usianya baru 15 tahun, sudah menggagas event acara di sekolah. Alhasil, Putri sukses menjawab tantangan itu.

"Saya memang ingin serius dengan hal yang saya senangi. Event di situlah saya temukan. Awal dulu ketika sekolah dipercaya buat event dan sukses, masih usia 15 tahun. Untungnya saat itu Rp 50 ribu, keuntungan pertama bagi saya tanpa melibatkan orang tua," cerita Putri.

Lambat laun Putri terus menggeluti bisnisnya itu. Sampai di tahun 2014, mendirikan perusahaan bernama Creativepreneur Event Creator dan dia sebagai CEO-nya.

"Bukan hal mudah, tanpa modal orang tua, tanpa ada support dari perusahaannya juga. Ketika dulu cari sponsor tak mudah, banyak brand malah mengatakan, kenapa gue harus susah payah cari sponsor, padahal bapak punya banyak perusahaan. Itu justru membawa tantangan bagi saya untuk terus menjalankan sampai sukses digelar," beber Putri.

Menurut Putri, milenial adalah masa depan Indonesia. Banyak masalah yang dikatakan, tergantung anak-anak muda untuk mencari solusinya.

"Tahun 2020, 70 persen populasi adalah milenial. Indonesia yang katanya banyak masalah, kita yang wajib mencari solusinya. Karena kita adalah masa depan Indonesia," kata Putri disambut tepuk tangan peserta.


Dikatakan, agar bisa fokus dan menjadi enterpreneur sukses, milenial harus memiliki skala prioritas tentang hal yang dilakukan. Hal itu diterapkan oleh dirinya, karena jika bicara waktu akan sangat tidak cukup.

"Saya selalu memprioritaskan, meski harus kehilangan waktu untuk bermain, tidur dan sebagainya. Seperti sekarang ini, saya justru senang dan bangga, energi luar biasa hadir disini," terang Putri.

Lebih jauh Putri menyampaikan, bahwa masalah merupakan peluang yang patut dijawab oleh milenial sebagai peluang bisnis dan usaha.

"Jika sudah begitu dan menempatkan pada skala prioritas. Maka tentunya bisa meraih sesuatu hal yang memberikan keuntungan bagi orang yang menjalankannya," ujar Putri.

Sementara itu, Putri sendiri telah menggelar acara Creativepreneur sejak tahun 2014. Di tahun ini dia akan mengadakan di tiga kota yakni Medan, Malang dan Makassar pada 2 Februari mendatang.


Apresiasi creativepreneur

CMO Tiket.com Gaery Undarsa dan CEO Ruangguru Belva Devara kompak mengapresiasi animo luar biasa di Creativepreneur Corner 2019 yang digelar di Kota Malang. Menurut mereka, acara dikemas menyesuaikan kebutuhan anak muda zaman sekarang. Harapannya, bisa menjadi lokomotif perubahan Indonesia ke depan.

"Di sini kita banyak sharing, tidak kayak event di zaman batu. Semua diam dan hanya mendengar, itu jelas membuat bosan. Yang ini casual banget, cocok bagi milenial. Animo juga cukup tinggi," kata Gaery.

Bagi Gaery hal terpenting adalah merubah mindset generasi muda, yang katanya memiliki mental tempe, serba instan. Rasa mudah kecewa dan cenderung mencari jalan pintas.

"Dengan sharing berbagi pengalaman, interaktif, diharapkan bisa merubah mindset milenial yang memiliki energi tinggi untuk menjadi seorang enterpreneurship," sambung Gaery.

Hal senada juga disampaikan CEO of Ruangguru Belva Devara yang mengaku dibuat takjub dengan membludaknya peserta. Momen yang tak pernah dia temui di acara yang sama.

"Tadi sampai banyak yang lesehan di depan, peserta banyak dan mereka antusias sekali. Semoga menginspirasi mereka semua," tutur Belva terpisah. (eds/eds)

Hide Ads