Pernyataan itu menuai banyak tanggapan. Bahkan, jejaring media sosial pun dibuat gaduh. Pagi ini, dari pantauan detikFinance terlihat muncul #PrabowoHinaKemenkeu. Hingga berita ini diturunkan, sedikitnya ada 28.000 unggahan menyematkan tanda pagar (tagar) #PrabowoHinaKemenkeu.
Dalam sejumlah unggahan yang menyematkan tanda pagar tersebut, tampak warganet juga menyematkan tautan berita sejumlah media online yang diberi cap bertuliskan prabowo hina kemenkeu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada Sabtu 26 Januari 2019, Prabowo Subianto, capres nomor urut 02, mengkritik keras pemerintah soal utang. Menurut Prabowo, utang pemerintah saat ini menumpuk terus.
![]() |
Bahkan, Prabowo menegaskan jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang.
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2019).
Berselang sehari, atau pada Minggu 27 Januari 2019, pihak Kementerian Keuangan melayangkan protes keras. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti mengatakan, hal tersebut menciderai perasaan pegawai yang bekerja di Kemenkeu.
"Apa yang disampaikan oleh Calon Presiden Prabowo: 'Jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang', sangat menciderai perasaan kami yang bekerja di Kementerian Keuangan," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/1/2019). (dna/fdl)