Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita memberikan alasan atas hal tersebut, para pengemudi yang berpindah haluan dikarenakan oleh tingginya tarif yang dikenakan untuk kendaraan truk. Dirinya pun telah meminta PT Jasa Marga untuk menurunkan tarif tol Trans Jawa.
"Kemahalan tarifnya, jadi kan waktu itu kita sudah minta ke Jasa Marga kalau bisa tarif Jakarta-Surabaya tidak lebih dari sekitar Rp 800 ribu lah," jelasnya kepada detikFinance, Senin (28/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total biaya yang dikeluarkan dari Jakarta menuju Surabaya dapat mencapai angka Rp 1,5 juta. Bahkan, semakin besar ukuran truk, semakin besar pula biaya yang dikeluarkan.
"Kan truk itu totalnya sampai Rp 1,5 juta itu ke surabaya, kalau ukuran truknya makin besar lagi bisa sampai Rp 2 juta, mahal bener itu," tambahnya.
Zaldy menyayangkan tarif yang mahal tersebut. Menurutnya, tarif untuk kendaraan pengiriman logistik seperti truk seharusnya lebih rendah dibandingkan mobil pribadi.
"Ya saya rasa permasalahannya kalau untuk mempermudah logistik harusnya tarifnya itu untuk angkutan truk lebih murah dibanding mobil-mobil pribadi kalau memang itu untuk logistik," tutupnya.
Seperti diketahui, Arus lalu lintas di jalur Pantai Utara (Pantura) di Kota Pekalongan terpantau meningkat. Dari data Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, tercatat adanya peningkatan arus lalu lintas mencapai sekitar 70% didominasi kendaraan truk. Pemicunya adalah mulai diberlakukannya pengenaan tarif tol Trans Jawa.
"Jalur di Pantura, sejak kemarin sudah mulai ramai. Kebanyakan truk-truk mulai ramai masuk Pantura," kata AKP Firdaus Yudhatama, Kasatlantas Polres Kota Pekalongan, saat dihubungi detikFinance, Jumat (25/1/2018). (dna/dna)