Banyak Kapal Ditenggelamkan, Jokowi: Kok Produksi Naiknya Sedikit?

Banyak Kapal Ditenggelamkan, Jokowi: Kok Produksi Naiknya Sedikit?

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 30 Jan 2019 16:47 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertanya kepada para pelaku usaha tangkap ikan terkait dengan jumlah maupun nilai tangkapan ikan. Pasalnya, kata Jokowi, setelah kebijakan pemberantasan illegal fishing diterapkan, jumlah kapal yang beroperasi ilegal berkurang.

"Laut kita, ini sering saya sampaikan di mana-mana sekarang ini sudah tidak ada lagi atau hampir tidak ada lagi yang namanya illegal fishing," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).


Dari laporan yang diterimanya, Jokowi menceritakan terdapat 7.000 kapal illegal fishing yang tak lagi bisa menikmati sumber daya perikanan Indonesia. Bahkan, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terdapat 13.000 kapal pencuri ikan yang lalu lalang di perairan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"7.000 kapal ilegal yang bertahun-tahun yang lalu lalang di laut kita itu sekarang sudah tidak ada, Bahkan Bu Susi menyatakan bukan 7.000 atau hampir 13.000 yang lalu lalang," ungkap Jokowi.

Setelah berhasil ditindak tegas, Mantan Wali Kota Solo ini pun masih merasa heran lantaran jumlah tangkapan ikan tidak ada peningkatan.

"Sudah 488 kapal yang ditenggelamkan, mestinya pertanyaan saya produksi ikan kita melimpah, sehingga saya tanya ke menteri hasilnya naik nggak? Ada angkanya nih, kok naiknya sedikit," jelas dia.


Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta seluruh pelaku usaha penangkapan ikan agar membenahi laporan hasil produksinya. Pasalnya, masih ada laporan yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

"Ada kapal purse seine 150 GT setahun cuma 20 ton, jadi kita harus betul supaya hasilnya kelihatan, bahwa kerja keras pemerintah itu ada. Kita perlu data yang ada, yang jujur supaya bisa melihat betapa besarnya potensi laut kita," kata Susi. (hek/ara)

Hide Ads