Jakarta -
Mulai Maret 2019 mendatang, kereta moda raya terpadu atau MRT yang beroperasi dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) sepanjang 16 km bakal bisa dijajal. Sebanyak 14 set rangkaian kereta Ratangga bakal bolak-balik setiap harinya melalui rute tersebut untuk mengantarkan para pejuang Ibu Kota.
Keandalan, keamanan dan kenyamanan ditawarkan oleh MRT sebagai moda transportasi pendatang baru yang digadang-gadang mengubah Jakarta lebih baik. Dengan sistem persinyalan dan operasi yang mumpuni, waktu tempuh antara Lebak Bulus dan Bundaran HI pun dipastikan tembus dalam 30 menit.
Sebelum beroperasi secara komersial, warga Jakarta juga boleh beradu peruntungan untuk bisa menjajal kereta ini lebih tinggi. Uji coba operasi kereta akan melibatkan stakeholder hingga masyarakat umum sebelum nantinya akan dibuka secara resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana kondisi terkini MRT Jakarta jelang pengoperasian? Berikut berita selengkapnya:
Saat ini konstruksi MRT Jakarta fase I sudah mencapai 98,59%. MRT Jakarta dijadwalkan beroperasi secara komersil pada pekan terakhir Maret 2019.
"Target kita untuk operasi komersial di rentang tanggal 24-31 Maret 2019," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di kantornya, Rabu (30/1/2019).
Saat ini tengah dilakukan uji coba operasi kereta secara paralel dengan uji coba sistem dan commissioning. Rencananya pada 26 Februari 2018 mendatang, 16 rangkaian kereta sudah mulai diuji coba operasi secara penuh.
Setelah itu, selama dua minggu dari tanggal 26 Februari hingga 11 Maret 2019 akan dilakukan emergency operation training. Pada periode tersebut, kereta akan mengangkut penumpang yang telah dipilih oleh MRT Jakarta.
PT MRT Jakarta membuka kesempatan bagi masyarakat umum yang ingin menjajal kereta MRT lebih dini lewat mekanisme pendaftaran di website yang ditentukan selanjutnya. Waktu uji coba operasi yang bisa dinikmati oleh masyarakat dimulai dari tanggal 12 Maret 2019.
Mekanismenya akan dilakukan dengan pendaftaran di website yang sudah ditentukan.
Selama proses uji coba, masyarakat bisa menjajal kereta MRT dengan gratis untuk rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) sepanjang 16 km dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pihaknya akan menyediakan kuota terbatas setiap harinya untuk penumpang yang ingin menjajal.
"Kuotanya nanti dibatasi," kata Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin.
Menjelang beroperasi, detikFinance berkesempatan menjajal lebih dini kereta bernama ini Ratangga bersama para awak media lainnya. Perjalanan menuju stasiun Lebak Bulus berjalan dengan lancar.
Waktu tempuh yang dijanjikan 30 menit dari Bundaran HI-Lebak Bulus tepat waktu. Kereta tiba pukul 14.33 WIB. Begitu juga dengan perjalanan sebaliknya ke Bundaran HI. Kecepatan yang ditempuh 50-60 km/jam untuk jalur layang dan 80 km/jam untuk jalur bawah tanah.
Kondisi di dalam kereta juga nyaman dengan fasilitas yang serba baru dan mengkilat. Bangku kereta berbahan fiber yang sempat disebut mirip dengan metromini juga nyaman digunakan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan kereta dapat beroperasi dengan tepat waktu lantaran menggunakan sistem persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC) dalam pengoperasian 16 set keretanya.
"Kalau kereta mengalami keterlambatan jadwal, kita lihat nanti dia tetap bisa mencapai waktu tibanya sesuai jadwal," katanya.
Sistem Kendali Kereta Berbasis Komunikasi ini merupakan sistem persinyalan kereta dengan frekuensi radio sebagai komunikasi data antarberbagai subsistem yang terintegrasi. Sistem ini menggunakan moving block dengan aspek sinyal yang berada pada kabin masinis (cabin driver).
Dengan menggunakan moving block, maka blok kereta bisa digerakkan fleksibel, berubah-ubah, dan bergerak sesuai dengan pergerakan kereta. Hasilnya operator dapat mengetahui lokasi kereta dengan lebih akurat dan mengatur jumlah kereta yang beroperasi.
Headway atau jarak antarkereta jadi dapat diatur lebih dekat namun tetap dalam jarak aman. Hal ini membuat kereta yang mengalami keterlambatan jadwal, bisa tetap menempuh jarak Lebak Bulus-HI dan sebaliknya dalam waktu 30 menit.
PT MRT Jakarta menyediakan lahan parkir untuk penumpang yang lokasi rumahnya tak terjangkau oleh stasiun MRT. Lahan parkir yang disediakan khusus di stasiun-stasiun layang MRT Jakarta lantaran wilayahnya yang paling menuju keluar Jakarta.
"Setiap stasiun layang dibangun parking ride. Diprioritaskan yang ujung-ujung dulu, di Lebak Bulus, Fatmawati. Pokoknya makin ujung makin diprioritaskan. Karena yang dari luar Jakarta kan pasti mendekatinya ke situ dulu," kata Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin.
Saat ini baru ada dua stasiun yang disediakan lahan untuk parkir kendaraan, yakni di stasiun Lebak Bulus dan stasiun Fatmawati. Lokasi lahan parkir tersebut tak berada di dalam stasiun, tapi dijanjikan tak jauh dari stasiun.
"Kita cari lahan kosong atau kerja sama dengan pemilik gedung. Lokasinya bervariasi. Di Lebak Bulus sekitar 200-400 meter dari stasiun. Di Fatmawati agak jauh, disediakan bus untuk yang parking ride ke stasiun," kata Kamal.
Sementara untuk tarif, saat ini belum ditentukan. Diperkirakan tarif parkir berkisar Rp 5.000-10.000 dengan skema flat alias tetap.
Halaman Selanjutnya
Halaman