Sri Mulyani bilang, serapan anggaran Kementerian PANRB pada 2018 hanya sebesar 85%, sedangkan rata-rata nasional sebesar 94%.
"Saya juga berharap untuk Kementerian PANRB, Pak Menteri untuk bisa merealisasikan belanja secara lebih baik," kata Sri Mulyani di Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nggak cuma kritik, Sri Mulyani juga salut dengan komitmen Kementerian PANRB yang terus melakukan efisiensi dan transformasi melalui inovasi sistem.
"Sehingga tidak perlu membelanjakan yang tidak perlu dibelanjakan," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani berharap di 2019 Kementerian PANRB bisa meningkatkan kinerja penyerapan anggaran dan melanjutkan komitmen efisiensi dan transformasinya.
"Jadi saya tidak akan mengatakan 85% itu jelek, tapi saya harap menunjukkan suatu semangat efisiensi dan kinerja yang tinggi. Tahun 2019 semangat itu tetap dijaga," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Menanggapi itu, MenPAN-RB Syafruddin akan memperbaiki kinerja serapan anggaran dan tetap melanjutkan efisiensi dan transformasi di internalnya.
"Nggak ada masalah itu efisien, penyerapan anggaran diperbaiki, tapi efisien juga menjadi keharusan," kata Syafruddin.
Menurut Mantan Wakapolri ini efisiensi bukan suatu hal negatif. Apalagi, Kementerian PANRB merupakan instansi pemerintah dengan struktur kepegawaiannya yang ramping. Sehingga, setiap anggaran digunakan sesuai program yang dirancang.
"Jadi ada pertemuan menyelesaikan penyerapan dan efisien, Apalagi kementerian lembaga kita slim, sangat efektif, jadi nggak perlu terlalu hamburkan anggaran, di sini justru mengurang-ngurani anggaran," tegas dia. (hek/hns)