Kelola Energi Terbarukan, Pertamina Kerja Sama dengan Italia

Kelola Energi Terbarukan, Pertamina Kerja Sama dengan Italia

Nabilla Putri - detikFinance
Kamis, 31 Jan 2019 17:15 WIB
Foto: Pertamina
Jakarta - Pertamina dan perusahaan migas asal Italia, ENI, memperkuat kerja sama dengan menandatangani 3 kesepakatan Term Sheet CPO Processing dan Head of Joint Venture di Roma, Italia.

Kerja sama tersebut guna memaksimalkan potensi sumber daya alam terbarukan dalam negeri serta sebagai upaya Pertamina untuk mengurangi impor minyak mentah demi kemandirian energi nasional.

Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif menyatakan penandatanganan itu adalah tonggak penting bagi pengembangan energi masa depan Indonesia yang akan mengurangi penggunaan energi fosil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia memiliki sumber green energi yakni minyak kelapa sawit yang melimpah. Ini bisa menjadi potensi besar bagi Indonesia ke depannya," ujar Budi, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2019).


Lebih lanjut, Pertamina juga akan terus memaksimalkan sumber daya terbarukan lainnya, seperti pemanfaatan algae untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat, baik secara domestik maupun global serta pengendalian emisi CO2.

Dari tiga kesepakatan tersebut, dua diantaranya terkait dengan pengembangan Green Refinery, yaitu Head of Joint Venture Agreement untuk pengembangan Green Refinery di Indonesia serta Term Sheet CPO processing di Italia.

Kesepakatan ini merupakan lanjutan dari nota kesepahaman kerja sama yang telah ditandatangani Pertamina dengan Eni pada September 2018 serta penandatangan kesepakatan lanjutan pada Desember 2018.


Sementara satu kesepakatan lainnya yaitu MoU terkait circular economy, low carbon products dan renewable energy ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan CEO Eni Claudio Descalzi dengan disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan.

CPO Processing Agreement tersebut mengawali upaya Pertamina untuk melakukan Processing CPO di kilang Eni di Italia yang sudah berpengalaman sejak tahun 2014. Hal tersebut untuk menghasilkan HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) yang bisa digunakan sebagai campuran Diesel Fuel. Pertamina dan ENI juga akan melanjutkan diskusi tentang potensi pembangunan green refinery di Indonesia untuk memproduksi HVO di Indonesia.

"Pertamina saat ini juga telah berhasil mengolah CPO dengan co-processing di refinery dengan pilot project di Kilang Plaju, Sumatera Selatan yang beroperasi pada Desember 2018. Kilang ini menghasilkan green fuel, green LPG dan green avtur dengan pemanfaatan CPO hingga 7,5 persen," papar Budi.

Pertamina, menurut Budi, perlu melakukan kerja sama dengan perusahaan migas dunia yang sudah berpengalaman dalam pengembangan green energy untuk memproses CPO 100% menjadi green diesel maupun green avtur. Hal inilah yang melandasi kerjasama antara Pertamina dengan ENI.

Perlu diketahui, ENI memiliki keahlian di bidang teknologi Biorefineries di Italia dan bersama UOP memiliki linsensi teknologi Ecofining. (mul/mpr)

Hide Ads