Sepatu batik handmade bermerek Mia Widy mulai diproduksi di Kota Getuk sejak awal 2014, tepatnya di Jalan Sunan Kalijaga II No 31, Jurangombo, Magelang Selatan. Ide produksi sepatu batik hak tinggi berwarna cerah menggunakan bahan selendang ini muncul dari seorang perempuan Mia Widyastuty (37).
Jauh sebelum memproduksi sepatu batik ini, Mia senang memakai sepatu hak tinggi atau high heels. Ia dulunya bekerja di salah satu Production House (PH) di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sepatu yang dipesan tersebut, kemudian dipakai bekerja dan teman-teman sekantornya tertarik juga. Ia pun kembali memesan dan sepatu pesanannya kemudian diunggah di Facebook serta Twitter hingga akhirnya ditawarkan mengikuti pameran di Hong Kong.
"Sepatu pesanan itu kami unggah di FB dan Twitter. Kemudian ada EO Hong Kong Fashion Week yang mengontak mengajak ikut pameran melalui Kemenperin," tutur Mia saat ditemui di rumahnya, Jumat (1/2/2019).
Sepulang mengikuti pameran dari Hong Kong tak lama kemudian suaminya meninggal dunia. Ia sempat bertahan di Jakarta dan kembali memesan sepatu dalam jumlah banyak.
![]() |
Seiring berjalannya waktu, datang tawaran untuk mengikuti pameran di Jakarta Convention Center (JCC). Selain di JCC, Mia juga aktif mengikuti pameran, sekalipun belum memproduksi sendiri.
"Ketika itu, kami belum memproduksi sendiri, tapi sudah punya brand dan desain sendiri," kenangnya.
Selanjutnya sejak mulai 2014, sepatu batik bermotif cerah mulai diproduksi sendiri di Kota Magelang. Awalnya ia dibantu seorang untuk memproduksi sepatu batik ini. Selain mengandalkan penjualan secara online, Mia sempat keliling juga menuju Jogja, Solo dan Semarang menawarkan sepatu batik produknya.
"Pada 2014 mulai produksi di sini, kami dulu dibantu satu orang. Kami juga keliling Jogja, Solo, Semarang untuk menawarkan sepatu ini ke toko atau butik. Dulu ada beberapa butik yang pesan," katanya.
Adapun untuk memasarkan produknya, Mia lebih mengandalkan penjualan secara online maupun mengikuti pameran. Ia memanfaatkan media sosial yang ada seperti Facebook, Twitter, Instagram maupun marketplace. Selain itu, ia juga mengikuti pameran seperti di JCC, Inacraft, Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week, Gelar Batik Nusantara dan lain-lain.
Untuk penjualan di dalam negeri banyak dikirim ke Jakarta dan Makassar. Sedangkan untuk luar negeri, pesanan dikirim ke Singapura, Hong Kong dan Australia. Selain itu, juga ada beberapa reseller maupun pembeli yang datang langsung menuju rumahnya.
"Pasar dalam negeri paling laku kirim ke Jakarta dan Makassar. Untuk luar negeri ke Australia, Singapura dan Hong Kong. Rata-rata kirim ke Singapura 100 pasang, ada juga yang reseller. Kalau Australia dan Hong Kong kepada pelanggan langsung 20 pasang," tuturnya.
Saat ini untuk produksi Mia dibantu dengan 5 orang dan 2 marketing yang selalu aktif di depan laptop. Untuk harga sepatu satu pasang dibanderol mulai Rp 300.000-800.000 dengan ukuran dari 35-42. (ara/ara)