Seperti yang terjadi di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, dalam satu pekan terakhir tercatat penumpang kapal Pelni mengalami peningkatan hingga mencapai 2 ribu orang dari perbandingan perhitungan tahun lalu.
"Dampak dari kenaikan harga tiket pesawat tentu berdampak kepada penumpang kapal Pelni, ada kisaran naik sekitar 10%, untuk liburan kemarin seperti tahun lalu di cabang Makassar untuk pelabuhan Makassar yang diangkut 20 ribu untuk tahun ini 22 ribu," ujar Menajer Usaha Pelni Cabang Makassar, Budi Wibowo, pada Jumat (1/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Destinasi diantaranya wilayah timur seperti Sorong, Jayapura, Manokowari, termasuk Labuan Bajo, Bima dan yang ke barat ke Surabaya Tanjung Priok masuk ke Balikpapan," sebut Budi.
Budi Wibowo menjelaskan, alasan pertambahan penumpang pasca kenaikan harga tiket pesawat terbang ini, lantaran Pelni masih tetap mengenakan tarif yang sama dan terjangkau bagi masyarakat.
"Untuk tarif tiket kapal Pelni tidak ada kenaikan tarif, misalnya untuk ke Bau-bau hanya Rp 168 ribu ke Bajo Rp 187 ribuan, masuk ke barat di Jakarta itu Rp 439 ribu," jelasnya.
Sementara itu, salah satu penumpang, Joko, yang berencana pulang ke Maumere, Nusa Tenggara Timur mengatakan, dirinya memilih menggunakan kapal laut karena lebih terjangkau dan membawa barang bawaan yang cukup banyak.
"Harga murah, baru lagian bawa barang banyak kalau naik pesawat bisa sampai juta ini. Biasa naik pesawat tapi sekarang mahal, sekarang tiket kapal hanya Rp 385 ribu anggaplah Rp 400 ribu, kalau pesawat ada Rp 1,8 juta," terang Joko.