Menurut Darmin, saat ini nilai tukar rupiah masih belum stabil. Sebab, masih dipengaruhi kondisi ekonomi global sehingga belum dianggap wajar.
"Belum fundamentalnya. Masih ada ruang ya jangan lupa dulu sebelum gejolak terjadi itu di awal tahun lalu, itu kurs hanya Rp 13.380-an saya angkanya. Itu tergantung ekonomi dunia apa yang terjadi," jelas dia di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia yakin gejolak yang terjadi terhadap nilai tukar tak mempengaruhi fundamental. Sehingga rupiah dinilai mampu lebih menguat dibandingkan sekarang.
"Ekonomi kita apa yang terjadi jadi jangan dianggap itu otomatis tapi nilai fundamentalnya masih harusnya rupiah lebih kuat dari yang sekarang," sambung dia.
Baca juga: Akhir Pekan IHSG Bergerak Positif |
Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (31/1/2019), dolar AS berada di level tertingginya Rp 14.130 dan level terendahnya di Rp 13.990. (fdl/fdl)