Menurut ahli Feng Shui Mauro Rahardjo, menyebutkan bahwa dalam berusaha tahun ini harus penuh dengan kehatian-hatian. Mauro juga berkata tahun ini pun bisa dipenuhi dengan aura negatif, terlebih lagi masuk ke tahun politik yang rawan akan situasi yang keruh.
"Yang bikin keruh ini tuh sentimen politiknya. Jadi saya prediksi nih banyak hoax muncul terus bikin keruh keadaan. Macam air dicampur tanah trus diobok-obok, jadi keruh," kata Mauro waktu dihubungi detikFinance, Senin (4/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mauro pun mengingatkan dalam berusaha harus tetap hati-hati di tahun ini. Meskipun banyak kesempatan yang berujung kesuksesan, namun kekeruhan masih membayangi, ada baiknya atur strategi dan menunggu kekeruhan hilang.
"Makanya balik lagi, kalau mau usaha harus realistis, meskipun banyak kesempatannya tapi harus hati-hati dalam atur startegi. Sepertinya pun banyak yang akan menunggu, menunggu keruhnya hilang dulu," kata Mauro.
Pasalnya, menurut Mauro bila ditarik ke dua elemen besar tahun ini bisa bertabrakan. Babi yang memang identik dengan air apabila digabungkan dengan tahun tanah bisa menjadi air yang keruh, dan tidak bisa mengalir.
"Kalau ngomongin buruknya tahun ini, balik lagi ke air dan tanah. Air itu kan sifatnya ngalir, jernih, nah kalau tanah dicampur air, ya airnya jadi keruh, terus juga kan air ngalir kalo kena tanah ngerembes dong, nggak bisa ngalir dia," jelas Mauro.
Maski begitu Mauro menilai tahun ini akan berbanjir keberkahan. Hal tersebut karena perpaduan antara unsur babi yang identik dengan elemen air, dan tahun tanah.
"Jadi tahun ini kan tanah, dan babi identik sama air, nah tanah kalau diguyur air macam sawah tanahnya diairi jadi subur, maksudnya subur disini jadi di tahun ini akan banyak kemakmuran yang datang. Kemakmuran itu ditandai dengan banyak kesempatan yang bermunculan," jelas Mauro.
Mauro juga mengatakan sifat dari babi yang damai dan digabungkan dengan tanah yang membumi. Maka, dalam menjalani tahun ini kita harus damai dan realistis dalam berusaha.
"Nah babi itu pecinta damai, lalu tanah itu sifatnya membumi. Jadi harus damai dan membumi, kalau membumi itu maksudnya kita harus realistis dan hati-hati dalam mengambil tindakan," kata Mauro. (dna/dna)