Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto mengatakan sepanjang 2018, ekspor barang Indonesia tercatat menurun dibanding tahun sebelumnya. Sementara impor justru naik.
"Nilai ekspor barang Indonesia kurang menggembirakan, terjadi penurunan 4,48% quarter to quarter dan 1,04% year on year. Impor lebih besar dari pada ekspor bahwa selama Oktober, November, Desember kita alami defisit neraca perdagangan," katanya di kantor BPS, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan mobil secara wholesale (hingga tingkat dealer) pada triwulan IV turun 2,75% (qtq). Sedangkan penjualan motor turun 3,41% (qtq) pada kuartal IV 2018.
"Ini PR besar komponen ekspor dan impor," kata Suharyanto.
Adapun ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia terpantau masih tumbuh positif, meski cenderung melambat.
Ekonomi China misalnya melambat 0,1% pada kuartal IV 2018. Sedangkan Amerika Serikat (AS) diperkirakan stagnan pada posisi 3% (kuartal IV).
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di 2018 |
Saksikan juga video 'JK: Pertumbuhan Ekonomi Masih di Bawah 7 Persen':
(eds/ang)