Kelayakan Operasi Bandara Kulon Progo Ditentukan Bulan Depan

Kelayakan Operasi Bandara Kulon Progo Ditentukan Bulan Depan

Ristu Hanafi - detikFinance
Kamis, 07 Feb 2019 22:05 WIB
Proyek Bandara Kulon Progo/Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Yogyakarta - Proyek Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan memasuki tahap verifikasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Verifikasi yang berlangsung pada Maret 2019 untuk mengecek kelayakan sisi darat maupun udara Bandara Kulon Progo.

Hasil verifikasi nanti untuk menentukan Bandara Kulon Progo layak operasi pada April 2019 atau tidak.

"Maret masuk tahap verifikasi dari Kementerian Perhubungan baik sisi darat dan udaranya, untuk memastikan kelayakan operasional NYIA," kata General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (7/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandu menjelaskan progres pembangunan Bandara Kulon Progo pada pekan ini telah berjalan sekitar 45%.

"Dua pekan lalu 3%, pekan ini sekitar 4% untuk progresnya," ujarnya.


Pandu menjelaskan, untuk bulan Februari ini ditargetkan pembangunan landasan bisa rampung. Sementara itu pada April nanti, sisi airside bisa selesai 100 persen.

"Pada April ditarget landasan sepanjang 3.250 lebar 45 meter sudah bisa untuk landing pesawat, terminal 12.900 meter persegi, cukup untuk operasional memindahkan 6 flight internasional yang saat ini di Adisutjipto," ujarnya.

Pandu pun kembali menerangkan kenapa pada April 2019 NYIA ditarget bisa minimum operasi. Alasannya karena kondisi Bandara Adisutjipto sudah over capacity.

"Kenapa April harus minimum operasi, sebetulnya kami otoritas Adisutjipto memang hal ini dibutuhkan. Bisa dibayangkan kapasitas Adisutjipto 1,8 juta, kami tahun lalu layani 8,4 juta penumpang," terangnya.

"Sehingga kami usulkan kepada pimpinan kalau bisa Februari, karena penumpang Adisutjipto over capacity. Di ruang tunggu apabila cancel flight sudah tidak cukup lagi kursinya, secepat mungkin NYIA operasi maka kami bisa berbagi terutama penerbangan internasional karena untuk terminal internasional di Adisutjipto ada ruang imigrasi, pabean dan karantina, jika pindah maka ruangan itu bisa dimanfaatkan untuk pelayanan terminal domestik terutama ruang tunggu bagi penumpang," imbuhnya. (fdl/fdl)

Hide Ads