Serba Salah Lewat Tol Trans Jawa yang Disebut Mahal

Serba Salah Lewat Tol Trans Jawa yang Disebut Mahal

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 11 Feb 2019 14:41 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Supir truk dikabarkan ogah melalui Tol Trans Jawa. Salah satu alasannya tarif tol yang terlalu mahal.

Supir truk yang kebanyakan borongan, ternyata sebagian besar tidak diberikan alokasi khusus tol dari perusahaan logistiknya. Jika lewat tol, maka mereka tak bisa mengantongi uang lebih.

Hal itu pun diakui oleh perusahaan logistik. Mereka juga beralasan dari perusahaan pengguna jasa logistik yang juga enggan memberikan lebih untuk tarif tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengiriman itu borongan si pengguna atau pabrik, dia nggak mau tahu. Misalnya ke Surabaya berapa hari, biayanya segini, ya sudah teken. Terus perusahaan logistik juga borongan lagi ke supirnya. Si sopirnya dia bisa manage sendiri, kalau nggak lewat tol dia bisa dapat lebih," kata Sekjen Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) M. Akbar Djohan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/2/2018).

Menurut Akbar kondisi saat ini sebenarnya begitu kompleks. Perusahaan pengguna jasa logistik juga enggan dibebankan biaya lebih lantaran kondisi industrinya yang juga masih melesu.

"Jadi bisa kalau ekonomi bagus, daya beli bagus. Kalau sekarang, masih bagus mereka masih bisa produksi, kalau naikin bisa tutup dia. UMP naik, listrik naik. Jadi ini kompleks saling berkaitan multi stakeholder," tambahnya.



Akbar mengakui, memang jalur tol akan lebih menghemat waktu pengiriman. Namun perusahaan logistik juga tak bisa memaksakan kehendak ke para supir lantaran tak bisa memberikan ongkos lebih.

"Tol memang harusnya untuk menekan biaya logistik, tapi ini kompleks. Kalau daya beli bagus, usaha oke. Dia bilang mau naikin juga oke," tuturnya.

Menurut Akbar seharusnya tarif Tol Trans Jawa ditetapkan secara bertahap. Selain untuk melakukan penyesuaian, juga bisa membangun kebiasaan bagi para supir.

"Jadi jangan dari awal mahal, bangun dulu kebiasaannya supir. Kalau total tarif Rp 1,3 juta mungkin misalnya awalnya Rp 800 ribu. Supir ngerasain dulu oh enak lewat tol, rest area bagus," tutupnya.

(eds/eds)

Hide Ads