Berkembangnya dompet digital ini sering diasosiasikan dengan gerakan 'bakar duit' untuk menarik jumlah pengguna. Salah satunya dengan cara jor-joran memberi diskon.
Pertanyaannya, ampuhkah aksi bakar duit ini menarik jumlah pengguna?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk awal iya (bakar duit) karena harus keluar uang untuk membangun sistem, marketing, dan mengakuisisi pengguna serta partner," kata dia kepada detikFinance, Rabu (13/2/2019).
Dia melanjutkan, perusahaan ini memang biasanya akan melakukan aksi itu dalam 3 hingga 5 tahun pertama. Para pemodal akan terus mendorong perusahaan mencari pendanaan sehingga investasi berlipat ganda.
"Ya memang terkesan bakar duit, tapi sesungguhnya begitulah startup berproses hingga jadi unicorn, decacorn atau masuk bursa. Semua akan melalui proses itu," sambungnya.
Bagi perusahaan yang tidak kuat secara permodalan, menurutnya bakal mundur alias berguguran di dua sampai tiga tahun pertama. Meski memang, pendanaan juga bukan segalanya. Perusahaan juga harus didukung dengan kinerja yang baik.
"Hanya memang uang yang digelontorkan harus seimbang dengan upaya atau hasil apa yang bisa diukur. Misal jumlah pengguna signifikan, partner bertambah, uang yang berputar makin besar," terangnya.