Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, sebenarnya PPN yang dikenakan Indonesia bukan merupakan yang paling mahal. Kata dia, di Eropa jauh lebih mahal.
"PPN kita itu sama saja untuk avtur atau apapun, dan PPN itu tergantung kamu dibandingkan dengan negara mana. Kalau dengan negara Eropa ya jauh lebih tinggi dari kita," kata Darmin ditemui di kantornya, Rabu (13/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin juga menilai pemberlakuan PPN terhadap avtur untuk penerbangan domestik merupakan hal yang wajar, sementara avtur untuk penerbangan internasional bisa bebas PPN.
Kata Darmin, pada prinsipnya PPN ini memang berlaku untuk transaksi domestik. Sementara untuk ekspor bisa direstui.
"Artinya yang dalam negeri merasa 'kok dia (penerbangan internasional) nggak bayar, kok kita bayar.' Tapi ya prinsip dari PPN memang begitu sebenarnya," jelas Darmin.
Namun, saat ini ada upaya untuk mencari jalan keluar terhadap masalah PPN avtur yang dijual Pertamina untuk penerbangan dalam negeri.
"Ya coba dipelajari memang, dikaji oleh Kementerian Keuangan," tambahnya.