Produksi Jagung di Pandeglang Diklaim Terus Meningkat

Produksi Jagung di Pandeglang Diklaim Terus Meningkat

Akfa Nasrulhaq - detikFinance
Kamis, 14 Feb 2019 22:30 WIB
Foto: Kementan
Pandeglang - Memasuki tahun kedua pengembangan Upaya Khusus (Upsus) Jagung di Kabupaten Pandeglang, Banten, angka peningkatan produksi cukup menggembirakan.

Bupati Pandeglang Irna Narulita menjelaskan, di tahun 2017 lalu petani Pandeglang hanya mampu tanam 48.317 hektar dengan produksi 41.419 ton. Sedangkan pada tahun 2018 berhasil menanam seluas 59.503 hektar.

"Berdasarkan data statistik Pertanian, ada peningkatan produksi Jagung di Kabupaten Pandeglang sebesar 25,74% dari hasil produksi Jagung tahun 2018," ujar Irna dalam keterangan tertulis, Kamis (14/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari tanam seluas 59.503 hektar, realisasi panen jagung Kabupaten Pandeglang dari Januari-Desember 2018 adalah 45.339 hektar. Dan dari realisasi panen itu, produksi jagung tahun 2018 sebesar 55.775 ton dengan provitas rata-rata 3.62 ton/hektar.


Irna menambahkan panen jagung di Kabupaten Pandeglang hari ini adalah pertanaman sisa tanam pada bulan Oktober-Desember 2018, dengan total tanaman adalah 10.302 hektar. Tersebar di hampir semua kecamatan. Di antaranya panen pada bulan Januari 2019 seluas 2.594 hektar, perkiraan panen pada bulan Februari seluas 4.334 hektar, perkiraan panen pada bulan Maret 2019 seluas 2.544 hektar, dan perkiraan panen pada bulan April 2019 seluas 830 hektar.

Dengan pengalaman dua tahun terakhir pengembangan jagung, Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah memiliki gambaran optimalisasi seperti apa yang akan dilakukan tahun ini. Di antaranya untuk menjaga kualitas dan harga jagung.

"Kita akan fokus pada peningkatan kualitas jagung dengan penyediaan sarana dryer (mesin pengering), corn sheller, sehingga dengan alat ini kita bisa menghasilkan kualitas Jagung pipil kering yang baik. Sehingga harga bisa menguntungkan petani," terang Irna.

Sejauh ini, kata Irna, pihaknya telah menggandeng PT Salim Group (Grouf Indofood) yakni PT Salim Ivomas Pratama Tbk, untuk berkomitmen membangun dryer jagung kapasitas 12-18 ton per hari. Begitu juga beberapa perusahaan lainnya yang menaruh perhatian untuk membeli jagung petani baik dalam bentuk tongkol kering maupun pipilan basah atau kering.


Bantuan Atas Peningkatan Produksi

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto mengapresiasi capaian produksi jagung di Banten.

"Sebagai wujud apresiasi, pemerintah akan menyiapkan bantuan program tumpangsari dan alat pengering UV. Harapannya tentu kualitas produksi jagung akan semakin bagus dan harga bisa stabil tinggi," kata Gatot.

Untuk terus menjaga pasokan jagung, Gatot meminta para petani untuk komitmen segera menanam dan memanfaatkan bantuan semaksimal mungkin.

Selain komoditas jagung, pertumbuhan produksi juga terjadi pda komoditas Tanaman Pangan strategis lainnya. Padi sawah peningkatannya mencapai 8,28%, padi gogo peningkatannya mencapai 26,94%, kedelai peningkatan 91,15 %. (idr/idr)

Hide Ads