Momen Jokowi dan Prabowo Debat Unicorn 'Online-online'

Roundup Debat Capres

Momen Jokowi dan Prabowo Debat Unicorn 'Online-online'

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 18 Feb 2019 06:41 WIB
Momen Jokowi dan Prabowo Debat Unicorn Online-online
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Ada yang menarik dalam Debat Capres Kedua malam ini. Calon Presiden 01 Joko Widodo (Jokowi) bertanya infrastruktur apa yang akan dibangun Prabowo untuk mendukung unicorn yang ada di Indonesia. Namun sebelum menjawab, Prabowo seakan tidak mengerti dan bertanya balik apa itu unicorn.

Pada debat jilid II sejatinya kedua pasangan calon presiden melakukan debat dengan tema infrastruktur, pangan, energi, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup.

Namun, seiring perkembangan teknologi, maka isu besar namun terasa biasa saja yakni revolusi industri 4.0 pun disinggung dalam debat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana jalan ceritanya, simak selengkapnya di sini:

Calon Presiden 01 Joko Widodo bertanya infrastruktur apa yang akan dibangun Prabowo untuk mendukung unicorn yang ada di Indonesia.

"Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia?" kata Jokowi.

Namun sebelum menjawab, Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo seakan tidak mengerti dan bertanya balik soal apa itu unicorn.

"Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?" kata Prabowo bertanya balik. Jokowi tampak tak mendengar jelas pertanyaan balik Prabowo sehingga tak merespons dengan jawaban jelas.

Meski terlihat tidak mengetahui istilah Unicorn, Prabowo Subianto tetap memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan Jokowi mengenai infrastruktur apa yang akam dibangun untuk mendukung unicorn di Indonesia.

Prabowo lantas memaparkan komitmennya untuk perkembangan unicorn di Indonesia. Jika terpilih, Prabowo akan memangkas sejumlah regulasi yang, menurutnya, bisa memperlancar perkembangan startup unicorn di Indonesia.

"Kita kurangi regulasi, kurangi pembatasan karena mereka lagi giat-giatnya dan pesat-pesatnya berkembang. Saya akan dukung sebagai upaya memperlancar. Mereka juga mengalami kesulitan dalam arti merasa ada tambahan-tambahan regulasi. Mereka mau dipajaki rupanya dalam jaringan online. Ini yang mereka juga mengeluh," kata Prabowo.

Unicorn sendiri adalah status yang disandang sebuah perusahaan rintisan atau startup jika valuasinya sudah mencapai US$ 1 miliar.

Sebelum mencapai unicorn ada beberapa tahapan pendanaan dari sisi valuasinya. Startup series A adalah perusahaan rintisan yang memiliki valuasi US$ 600 ribu hingga US$ 3 juta.

Series B merupakan tahapan lanjutan dengan valuasi pendanaan US$ 5 juta hingga US$ 20 juta dan series C sebesar US$ 25 juta hingga US$ 100 juta.

Di Indonesia ada 4 startup yang sudah menyandang predikat unicorn, yakni Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka.

Setelah unicorn ada level yang lebih tinggi lagi hirarkinya bagi perusahaan startup yakni decacorn. Decacorn adalah startup dengan nilai valuasi di atas US$ 10 miliar. Atau bila dikonversi dalam kurs Rp 15.000/US$, nilainya mencapai Rp 150 triliun.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku khawatir, perkembangan unicorn akan membuat uang-uang Indonesia kabur ke luar negeri. Unicorn sendiri merupakan startup dengan valuasi US$ 1 miliar.

Prabowo menerangkan, teknologi dan internet berkembang dengan pesat. Dirinya pun mendukung perkembangan teknologi.

Tapi yang Prabowo khawatirkan saat ini ialah banyaknya kekayaan yang hanya dikuasai segilintir orang.

"Tetapi hal-hal mendasar, Pak Jokowi, saya lihat, hal-hal mendasar dalam perekonomian Indonesia adalah bahwa terjadi suatu disparitas, suatu segelintir orang, kurang dari 1% menguasai lebih dari setengah kekayaan kita," ujarnya dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Dia pun mengaku khawatir, unicorn ini justru mempercepat uang Indonesia ke luar negeri.

"Jadi kalau ada unicorn-unicorn, ada teknologi hebat, saya khawatir ini akan mempercepat nilai tambah dan uang-uang kita lari ke luar negeri, ini saya khawatir. Ya silakan Anda ketawa, tapi ini masalah bangsa. Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia," paparnya.

Banyaknya uang yang lari ke luar negeri, kata Prabowo, dibenarkan oleh menteri Jokowi. Bahkan, uang itu tembus Rp 11.000 triliun.

Hide Ads