"Saya melihat infrastruktur sangat menyedihkan. Karena untuk jalan saja, saya merasakan bahwa kaki saya masih keseleo. Belum lagi jembatan yang lumayan mengkhawatirkan juga. Itu berarti saya sangat mengapresiasi perjuangan sehari-hari masyarakat. Apalagi kalau ada keadaan yang darurat," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin (18/2/2019).
Untuk itu Eko pun mengajak Bupati Seluma maupun bupati lainnya di Bengkulu untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Perhubungan, agar mendapat program untuk pembangunan akses jalan dan jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Eko juga menyampaikan Presiden Joko Widodo selalu memerintahkan para Menteri Kabinet Kerja untuk terus turun ke desa-desa, supaya mengetahui kondisi dan mendengar langsung keluhan masyarakat.
"Jadi dengan mengetahui secara langsung ternyata masuk ke desa ini saja jalannya setengah mati. Sebetulnya program dari pemerintah pusat banyak. Cuman perlu dari pemda untuk lebih aktif lagi melaporkan, agar dana-dana dari pusat itu tepat kepada yang benar-benar membutuhkan. Ada sekitar Rp 560 triliun dari 19 kementerian. Karena penting informasi ini supaya diperjuangkan agar dana-dana tersebut bisa tepat sasaran. Jangan desa-desa maju mendapat program dan desa-desa sangat tertinggal malah tidak mendapatkan program," katanya.
Terkait program dana desa, Eko menyarankan kepada desa-desa yang masih tertinggal infrastrukturnya untuk terus meningkatkan infrastrukturnya.
"Jadi, saya sarankan di sini atau Desa Sinar Pagi dan desa-desa lainnya yang infrastrukturnya sangat kurang untuk terus membangun infrastruktur dengan dana desa. Selain itu juga buat desa-desa wisata yang bisa mendatangkan pendapatan dan bisa mendapatkan pekerjaan ke masyarakat di sini," katanya.
Baca berita lainnya dari Kemendes di sini. (mul/ega)