Benarkah Unicorn Bisa Bawa Lari Uang RI?

Benarkah Unicorn Bisa Bawa Lari Uang RI?

Zulfi Suhendra - detikFinance
Selasa, 19 Feb 2019 20:18 WIB
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
Jakarta - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto cemas bila unicorn yang ada di Indonesia akan mempercepat uang RI keluar. Benarkah demikian?

Senior Researcher Bursa Efek Indonesia, Poltak Hotradero mengatakan, anggapan tersebut salah. Menurutnya hadirnya unicorn malah akan menarik investasi dari luar ke Indonesia. Menurutnya, sejumlah unicorn Indonesia baru akan memetik keuntungan sekitar 10 tahun mendatang. Selain itu, rata-rata pembagian imbal hasil (yield) dividen hanya berkisar 2-3 persen per tahun.

"Jadi, bagaimana caranya bisa membawa uang ke luar negeri? Justru, yang ada uang luar negeri masuk ke Indonesia," kata Poltak, di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, sistem investasi dan struktur di dalam startup berbeda dengan perusahaan biasa. Pendiri startup memiliki peranan sentral dalam semua penentuan keputusan di internal, karena menjadi satu-satunya yang paling paham genetik dari perusahaan tersebut. "Masuknya investor asing tak lantas mengubah perusahaan itu menjadi milik asing dan menggeser pendiri dari posisi pengendali. Justru, sosok pendirilah yang menjadi daya tarik investor asing," ujarnya.


Empat start up dengan kategori unicorn di Indonesia memang memiliki daya tarik sehingga mendorong minat investor asing untuk masuk. Sebab, unicorn-unicorn Indonesia tersebut menggunakan teknologi baru yang berdampak pada efisiensi dan efektivitas. Keempat unicorn itu adalah Tokopedia, GoJek, Traveloka, dan Bukalapak.

Bagi investor asing, Indonesia adalah pasar besar karena memiliki penduduk berjumlah 256 juta jiwa dan sangat kompleks. Ekonomi Indonesia pun sedang tumbuh positif. Sehingga, bila banyak investasi bisa masuk ke unicorn di Indonesia, bukan tak mungkin akan bisa menguasai pasar Asia Tenggara yang populasinya 560 juta jiwa. "Unicorn di Indonesia ini rajanya Asia Tenggara. Kalau bisa masuk ke pasar Indonesia yang kompleks, pasti bisa masuk ke negara lain," kata dia.

Penjelasan Poltak ini juga senada dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres JK justru menganggap sebaliknya. Menurutnya, unicorn yang kini berkembang di Indonesia justru membawa masuk investasi ke dalam negeri, bukan membawa uang ke luar Indonesia seperti yang dikhawatirkan Prabowo.


"Unicorn itu berjalan. Jadi terbalik. Uang masuk malah," katanya.

JK mengatakan, unicorn di sebuah negara juga memutar roda perekonomian. Selain membawa investasi, startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar itu juga menyerap banyak tenaga kerja.

"Memberikan lapangan kerja jutaan orang. Sedangkan itu yang kita butuhkan. Dan kita bersyukur bahwa itu anak-anak muda kita yang mengerjakan itu," tutur JK. (zlf/dna)

Hide Ads