Nasib LRT Jakarta yang Tak Kunjung Operasi Pasca Asian Games 2018

Wawancara Khusus Dirut LRT Jakarta

Nasib LRT Jakarta yang Tak Kunjung Operasi Pasca Asian Games 2018

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 25 Feb 2019 09:39 WIB
1.

Nasib LRT Jakarta yang Tak Kunjung Operasi Pasca Asian Games 2018

Nasib LRT Jakarta yang Tak Kunjung Operasi Pasca Asian Games 2018
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Kereta lintas rel terpadu atau LRT di Jakarta yang dibangun oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tak kunjung beroperasi. Padahal, moda kereta ringan yang menghabiskan dana Rp 6,8 triliun ini awalnya ditargetkan beroperasi saat gelaran Asian Games 2018 pada Agustus tahun lalu.

Jalur kereta yang membentang dari Kelapa Gading di Jakarta Utara hingga Velodrome Rawamangun di Jakarta Timur sepanjang 5,8 km ini pun masih belum dinikmati oleh masyarakat hingga sekarang. Padahal kereta jauh-jauh dipesan langsung dari Korea Selatan agar pengoperasian bisa dikebut pada saat Asian Games 2018 lalu. Kenapa?

Kini sebuah anak usaha baru pun dilahirkan Jakpro untuk mengoperasikan kereta ini yakni PT LRT Jakarta. Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono berbagi cerita bersama detikFinance mengenai kondisi terkini salah satu proyek prestisius Pemprov DKI Jakarta tersebut dan alasan kenapa proyek ini tak kunjung dioperasikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut wawancara lengkapnya:
Sekarang LRT Jakarta sudah jadi entitas baru untuk mengoperasikan LRT Jakarta?
Sesuai Pergub 154 Tahun 2017 Jakpro ditugaskan membangun pra sarana dan sarana LRTJ. Mencakup pembangunan, pengusahaan dan pengoperasian. Khusus pengoperasian kita ditugaskan untuk membantu Jakpro mengoperasikan pra sarana LRTJ. Untuk penyelenggaraan sarana, itu full dikasih ke LRTJ.

Karena mereka (Jakpro) ada berbagai penugasan (dari Pemprov DKI), maka dibuat khusus anak usaha yang menghandle masalah-masalah LRT.

DKI sudah menugaskan ke Jakpro, Jakpro juga menugaskan LRTJ untuk melakukan pengusahaan pra sarana, pengoperasian sarana.

Kapan PT LRT Jakarta didirikan?
PT LRT Jakarta didirikan April 2018.

Perkembangan terkini LRT Jakarta?
Sekarang kita sedang menunggu semua selesai dan segera beroperasi.

Yang kami dapat dari Jakpro, untuk stasiun dan jalur layang sudah 99%. Mereka menargetkan pengujian segera selesai. Jadi infonya minggu depan semua pengujian akan difinalisasikan dan kita berharap sertifikat selesainya pengujian bisa keluar dari Kementerian Perhubungan.

Jadi prosesnya, Balai Pengujian di Kemenhub lakukan pengujian. Setelah selesai, dilaporkan ke Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. Setelah itu Kemenhub merekomendasikan ke Pemprov DKI bahwa secara teknis ini sudah dapat dioperasikan. Dan secara paralel Pemprov akan menetapkan tarif dan menerbitkan izin operasi.

Sudah ada izin operasi, tarif, barulah ditetapkan tanggal pengoperasian.

Uji coba operasi masih terus berlangsung?
Saat ini uji coba operasi masih berlangsung. Pemantapan sistem, test comissioning 5 menit harus sampai, tutup bukanya, uji lift, uji eskalator, tanggap darurat juga. Termasuk apabila kereta anjlok, gempa bumi hingga ancaman bom.

Kemungkinan yang bisa menyebabkan kereta anjlok?
Contohnya pemasangan rel kurang proper atau waktu di belokan di mana kemantapan-kemantapan masinis atau sarana yang bisa menyebabkan kereta anjlok.

Kenapa lama banget?
Uji coba operasi dimulai dari akhir Juli 2018. Memang kita agak berbeda dengan MRT. Selama ini kita tetap lakukan itu paralel dengan semua penyempurnaan pekerjaan di stasiun.

Waktu itu (Juli 2018) cuma dua stasiun yang digunakan. Waktu itu lift belum dipasang, belum diuji. Waktu itu juga belum semua pintu masuk siap.

Deponya juga belum selesai. Deponya di tahap awal operasi pun nanti masih belum selesai. Info yang kami dapat dari Jakpro kemungkinan pertengahan tahun ini.

Apa yang membuat lama?
Sebenarnya nggak lama.

Tahap selanjutnya kan nanti nggak perlu depo lagi. Tapi kalau pun LRT laris banget, kita mungkin butuh tempat penyimpanan kereta. Tapi beda sama depo. Depo kita ini ada tempat penyimpanan, light maintenance dan heavy maintenance.

Tahun lalu batal beroperasi juga alasannya karena tanpa depo. Sekarang tanpa depo akan beroperasi, nggak apa-apa?
Ini semua diuji oleh Kemenhub. Tapi ada workshop yang sudah disiapkan untuk light maintenance di depan depo. Perawatan sementara itu sudah cukup.

Operasi jadi tanggal 28 Februari?
Memang kita semua satu suara dari Jakpro, kita menargetkan akhir Februari. Tapi proses pengujian kan butuh waktu. Dan kita ingin pastikan semua proses pengujian berjalan sebaik-baiknya.

Tapi kan uji coba sudah lama?
Tapi kan masuk dari Kemenhubnya baru. Mereka juga kan harus menguji MRT. Mereka itu dari Palembang, harus ke MRT, lalu ke kita. Di Palembang kan deponya juga belum selesai.

Jadi kapan rencana akan beroperasi?
Kita serahkan ke Pak Gubernur. Arahan dari Pemprov kita fokus ke proses pengujian. Itu harus dioptimalkan. Jangan diburu-buruin. Fokus melengkapi semua perizinan, baru kita lihat kapan bisa dioperasikan.

Toh tarif juga diskusi baru mulai mengenai penetapan tarif.

Sertifikat laik operasi untuk 8 kereta sudah dapat. 8 lagi sedang menunggu sertifikat keluar. Jadi sarana sudah clear. Sekarang tinggal menunggu yang pra sarana, stasiunnya, pintunya, liftnya.

Jadi waktu operasi akhir Februari sudah tidak mungkin?
Kita masih sama dengan Jakpro di akhir Februari. Tapi proses pengujian nggak mau diburu-burukan. Penetapan tarif juga kita tunggu. Jadi harus lengkap dulu semua.

Belum diestimasi dengan kemungkinan-kemungkinan tadi?
Kalau izinnya keluar 1 hari ya bisa saja.

Harga tiket berapa?
Kita nggak mengusulkan. Sesuai Pergub, itu usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Mereka mengusulkan Rp 10.800 ke Pemprov DKI. Pemprov DKI kajian, lalu diskusi ke DPRD. Setelah ada kesepakatan baru ditetapkan. Sekarang masih berproses.

Pembahasan tarif baru dimulai?
Sudah panjang. Tapi karena wewenangnya ada di Pemprov, jadi kita tunggu saja. Tunggu Pemprov DKI yang akan sampaikan tarifnya berapa dan subsidinya berapa.

Rp 10.800 sudah subsidi?
Sudah. Karena catatannya itu Rp 10.800 sudah termasuk tiket busway. Termasuk non BRT juga sudah clear (ada JakLingko).

10.800 sudah termasuk integrasi dengan TransJakarta ke mana?
Ke mana saja. Info dari DTKJ, Rp 10.800 sudah termasuk integrasi membawa penumpang sampai ke tengah kota. Tapi kan kita tahu kalau nggak keluar dari gate tap busway ya bisa ke mana saja dong.

Potensi yang diangkut dari daerah Kelapa Gading?
Sesuai penugasan dari Pemprov DKI, di awal ini kita siapkan 1 hari kapasitasnya 14.225 penumpang dengan jumlah perjalanan yang kita keluarkan itu target maksimal 14.225 per hari. Dengan headway di jam sibuk 5 menit, non sibuk 15 menit.

Sediakan parking ride juga?
Ada tersedia di depo. Yang saya dengar lumayan banyak di area depo ada yang di dalam gedung, ada yang di luar gedung. Di velodrome juga kemungkinan ada.

Jenis tiket yang digunakan?
Kita mengandalkan kartu JakLingko untuk mendukung program Pemprov. Karena kita ingin mendorong Klp Gading-Dukuh Atas kombinasi LRT dan Koridor 4 TranJakarta yang dari Rawamangun sampai Halte terakhir Dukuh Atas. Kita andalkan JakLingko untuk kartu langganan. Untuk perjalanan tunggal, kita siapkan kartu sendiri. Karena itu kami pandang perlu untuk melayani turis. Untuk melayani yang mungkin hanya coba sekali dan kebetulan nggak ada kartu uang elektronik bank.

Kalau misalnya si pengguna tidak ingin menyimpan kartu tersebut bisa dikembalikan setelah naik kereta LRT. Kita juga akan dukung kartu uang elektronik yang eksisting. Jadi kartu JakLingko, uang elektronik dan kartu single trip.

Single trip ada 39.000 kartu yang kita siapkan.

Namanya?
Tunggu nanti.

Bagaimana dengan perpanjangan jalur LRT Jakarta sampai ke Dukuh Atas/Tanah Abang?
LRTJ harapannya sangat menginginkan ini jalurnya diperpanjang.

Sekarang dengan kombinasi itu (LRTJ-TJ), misalnya dari Kelapa Gading sampai Velodrome 10 menit. Kita ada jembatan, jalan 5 menit ke halte, tunggu bus 5 menit, ditambah 35 menit (target) TransJakarta dari Rawamangun ke Dukuh Atas. Jadi total 55 menit Kelapa Gading-Dukuh Atas. Kalau langsung ke Dukuh Atas tanpa pindah ke busway bisa kita jangkau 30-35 menit pakai LRT.

Ada garansi apa LRTJ tidak sepi seperti yang sekarang terjadi di Palembang?
Kita akan berusaha. Ada beberapa hal yang kita kejar. Kita kejar pengguna LRTJ nanti merasa aman, lalu kita memastikan pengguna LRTJ nyaman. Terakhir kita pastikan keretanya andal. Memastikan bahwa dari stasiun ini ke itu 10 menit ya 10 menit. Ada operation control center yang mengatur pergerakan kereta dan memastikan pergerakan dari A ke B tepat waktu.

Lalu kita mengejar proses pengintegrasian antar moda. Ada 1 titik yang difokuskan di Velodrome. Jakpro akan bangun jembatan penghubung. Ini langkah yang menawarkan untuk bisa sampai ke tengah kota Jakarta supaya akses masuk ke stasiun lebih nyaman.

Untuk masalah integrasi antarmoda kita juga bicara integrasi dengan Jak24, yang akan menjadi feeder untuk LRTJ. Itu untuk menarik penumpang di sekitar stasiun. Supaya tidak ada kejadian di Palembang yang sepi.

Jak24 itu rutenya dari Pulo Gadung ke Pasar Senen. Dan salah satu haltenya itu ada di bawah stasiun. Jak24 itu minibus TransJakarta yang disiapkan untuk mendukung program JakLingko.

Waktu operasi?
Jam 6 sampai jam 10 malam. Tapi nanti kita lihat animo masyarakat. Karena di Palembang itu setelah maghrib sudah tutup. Tapi Jakarta dan Palembang beda lah. Di Jakarta (Kelapa Gading) itu sangat mungkin ada yang ngantor di Sudirman atau pusat Jakarta. Itulah yang jadi target penumpang kita.

Awalnya LRTJ digadang-gadang sebagai pembangunan LRT tercepat di dunia. Tapi akhirnya sampai sekarang belum juga beroperasi. Alasannya?
Kita ini kan mulai bangun di Januari 2017. Kita di Agustus 2018 baru setahun enam bulan. Jangan compare sama yang di permukaan tanah. Kalau itu mungkin satu tahun selesai. Tapi kalau di-compare dengan LRT yang ada di Makau, Malaysia, itu kita bicara penyelesaiannya 4-5 tahun. Kita kan mulainya 2017.

Waktu kita mempercepat pembangunan ini, lebih dari 40 mesin pondasi ada di Kelapa Gading. Kalau semua alat berat ada, 1,5 tahun juga bukan waktu yang tidak mungkin. Kita bangga 1 tahun 6 bulan sudah uji coba operasi. Dan 2 tahun sebulan kita sudah finalisasi pengujian. Tambah beberapa minggu lagi kita sudah operasi. Jadi 2 tahun 2 bulan kita selesai.

Sekarang kan Jakpro atau LRTJ sudah punya pengalaman bangun LRT. Apa pelajaran yang bisa diambil agar pembangunan fase selanjutnya bisa dipercepat?
Lesson learned nya percepatan pembangunan seperti ini stakeholder harus saling mendukung. Ada hal-hal yang memang kami merasa sangat terbantu, terutama ada momen Asian Games. Itu sebuah momen besar yang mendukung percepatan proses birokrasi.

Pembebasan lahan?
Kita kan memanfaatkan koridor jalan yang sudah ada dan memang LRT itu lebih fleksibel dari MRT. Jadi di belokan kita bisa lebih tajam. Jadi lebih minim pembebasan lahan. Dan strukturnya lebih ringan karena kita full alumunium. Beda dengan MRT.

Apakah kereta LRT dioperasikan tanpa masinis?
Kalau penumpangnya sudah banyak banget, kita bisa pindah ke CBTC (Communication Base Train Control). Tapi masinis ini bisa membuka lebih banyak lapangan kerja. Di negara seperti Eropa, Australia punya labor union (serikat pekerja). Para masinis bisa mogok kerja. Di Eropa dan Australia itu sangat kental makanya teknologi driverless sangat didorong. Dan di sana kan labor cost tinggi. Kalau kita kan dorongan pemerintah membuka lebih banyak lapangan kerja.

Saya konfirmasi sekali lagi, jadi waktu pengoperasian LRT Jakarta bagaimana?
Ini sudah kami sepakati dengan Pemprov DKI, kita fokus menyelesaikan semua perizinan dan pengujian. Kita juga menunggu penetapan tarif oleh Pemprov DKI dan diikuti dengan kepastian PSO (subsidi tarif). Jadi hal ini kita kejar tapi kita setiap hari melakukan testing juga yang mungkin nggak undang penumpang tapi terus kita testing. Karena ini adalah window time untuk memantapkan sistem.

Di bisnis operator metro, setelah gong operasi, kita seumur hidup itu hanya ada window time saat malam hari. Jadi kalau sekarang kita buru-buru kita seumur hidup selama masa operasi dari malam sampai pagi. Dikorting lagi demobilisasi ganti shift karyawan. Jadi cuma ada beberapa jam untuk memantapkan sistem. Jadi sekarang ini kita fokus ke langkah pemantapan sistem itu supaya handal.

Di luar negeri juga sama, pengujian itu dimantapkan karena kita nggak bisa setop saat operasi.

Jadi arahannya untuk memastikan semua pengujian dilakukan sesuai prosedur, perizinan semua dilengkapi, tarif kita tunggu dan penetapan besaran subsidi.

Tapi akhir Februari masih possible?
Kita masih menargetkan seperti itu. Karena penting juga bagi karyawan yang terlibat juga tetap semangat mencapai target itu meski secara administasi mungkin masih banyak hal yang kita harus lakukan lagi. Tapi targetnya seperti itu, masih belum berubah.

Hide Ads