Usul itu pun disambut baik oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit. Dia mengaku juga sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak Kemenhub.
"Kita sudah beberapa kali paling nggak dua kali rapat dengan teman-teman perhubungan darat untuk menginisiasi apa yang disebut bus di Tol Trans Jawa," ujarnya di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin(25/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Danang ada kemungkinan untuk menggunakan rest area juga sebagai terminal bus AKAP. Usul itu juga tengah dikaji oleh pihak Kemenhub.
"Kita masih melihat kemungkinannya apakah bisa memanfaatkan rest area itu untuk digunakan tempat untuk turun penumpang atau tidak," tambahnya.
Menurutnya untuk menetapkan usulan tersebut kewenangannya berada di Kemenhub. BPJT sendiri hanya memberikan saran terkait rest area yang juga difungsikan sebagai terminal.
Menurut Danang dengan adanya terminal di dalam Tol Trans Jawa, bus AKAP bisa mengoptimalkan fungsi dari Tol Trans Jawa. Mereka tidak perlu lagi keluar dari tol hanya untuk menurunkan penumpang.
"Memang ada beberapa pengelola bus yang sudah mulai melakukan usaha ini dan cukup signifikan. Dia butuh 6 jam dari Jakarta ke Solo yang selama ini akan lebih dari 18 jam ini. Tapi dengan catatan tidak kena macet di Cikampek," ucapnya.