"Secara umum pastilah ada dampak penurunan (karena tiket mahal). Cuma kalau dari traffic penerbangan turun sekitar 15% sampai 20%. Untuk penumpang sekitar 15-30%," kata GM PT Angkasa Pura-2 Bandara Sultan Iskandar Muda, Yos Suwagiono, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/2/2019).
Dalam sehari, dulu jumlah penumpang di pintu kedatangan dan keberangkatan mencapai 3.500 orang, Namun dalam dua bulan terakhir, jumlahnya turun menjadi 2.500 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang Air Asia sudah terbang sehari tiga kali. Penerbangan ke Penang juga sudah ada setiap hari," ungkap Yos.
Menurut Yos, meski pihak maskapai sudah menurunkan harga tiket, namun belum mampu mendongkrak jumlah penumpang pesawat. Ia menyebut, harga tiket turun berkisar 20-30%.
"Kenaikan kemarin kan hampir 100%. Terasa bagi masyarakat, kecuali bagi pelaku bisnis," jelasnya.
"Bagi kita secara years to years Januari sampai Maret memang dari tahun ke tahun selalu turun. Karena di saat itu low season. Tapi karena peningkatan harga tiket ini lebih turun lagi," kata Yos.
Tak hanya jumlah penumpang yang mengalami penurunan. Pengangkutan cargo juga turun antara 5-15%. Hal itu, sebutnya, dampak dari aturan maskapai yang membebankan biaya cargo bagi penumpang.
"Penerapan biaya cargo juga sangat berdampak," bebernya. (agse/hns)