Siap-siap, Tiket Kereta untuk H-7 Lebaran Bakal Ramai Diborong

Siap-siap, Tiket Kereta untuk H-7 Lebaran Bakal Ramai Diborong

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 27 Feb 2019 10:04 WIB
Siap-siap, Tiket Kereta untuk H-7 Lebaran Bakal Ramai Diborong
Foto: Mindra Purnomo/detikcom
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah membuka penjualan tiket Lebaran sejak 25 Februari kemarin. Penjualannya diprediksi akan ramai pada H-7 nanti.

VP Public Relation Agus Komarudin mengatakan saat ini penjualan untuk H-10 dan H-9 masih berada di angka 6%. Sisanya, masih ada kursi kosong 94%.

Selain itu, ada juga beberapa rute yang bakal ramai diborong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikFinance, Rabu (27/2/2019) begini ulasannya:
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat penjualan untuk H-10 dan H-9 Lebaran masih sepi pembeli. Terpantau, penjualan masih berada di angka 6% dari keseluruhan perjalanan.

"Pantauan dari kami pada hari ini 26 Februari untuk penjualan H-9 (perjalanan 27 Mei 2019) terpantau penjualan tiket keberangkatan H-10 dan H-9 masih belum menunjukkan peningkatan signifikan, yakni baru tercatat 6% dari keseluruhan perjalanan KA," kata dia kepada detikFinance, Selasa (26/2/2019).

Agus menjelaskan, masih ada kursi kosong sebanyak 94% pada H-10 dan H-9 Lebaran. Sebab, KAI sendiri membuka sebanyak 247.10 kursi pulang-pergi (PP) per harinya untuk Lebaran tahun ini.

"KAI telah merilis jumlah 247.010 seat PP per hari pada angkutan Lebaran 2019. Itu artinya masih tersedia 94% seat untuk perjalanan KA lebaran pada pemberangkatan H-10 & H-9," papar dia.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjelaskan penyebab sepinya penjualan dikarenakan masyarakat masih menunggu untuk membeli tiket di H-7 hingga H-1.

VP Public Relation KAI, Agus Komarudin mengatakan waktu pembelian tiket Lebaran masih dipengaruhi waktu cuti oleh para pekerja. Sehingga, masyarakat saat ini masih memilih untuk membeli tiket di waktu H-7 hingga H-1.

"Prediksi masih banyaknya seat pada pemberangkatan H-10 dan H-9 itu disebabkan masyarakat masih berharap pada pemberangkatan H-7 sampai dengan H-1 Lebaran, dan rencana cuti yang mungkin masih dipertimbangkan oleh para pegawai atau pekerja yang akan mudik," jelas dia kepada detikFinance, Selasa (26/2/2019).

Sebagai informasi, penjualan tiket dibuka KAI menggunakan sistem reservasi H-90 sejak tanggal 25 Februari kemarin. Artinya, untuk memesan tiket di hari H Lebaran atau 5 Juni pemesanan bisa dilakukan pada 7 Maret nanti.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat penjualan tiket kereta Lebaran di H-10 dan H-9 masih sepi. Walaupun begitu, masih ada beberapa rute kereta Lebaran yang telah terjual hingga 60%.

Rute mana saja?

Menurut VP Public Relation KAI, Agus Komarudin terdapat empat rute yang penjualannya telah mencapai 60%, yakni Pasar Senen-Purwosari, Pasar Senen-Blitar, Pasar Senen-Malang, dan rute Pasar Senen-Surabaya Gubeng.

"Beberapa KA kelas ekonomi yang sudah mencapai angka penjualan di atas 60% pukul 12:00 yaitu, KA Bengawan (Pasar Senen-Purwosari), KA Brantas (Pasar Senen-Blitar), KA Matarmaja (Pasar Senen-Malang), KA Gayabaru malam (Pasar Senen-Surabaya Gubeng)," jelasnya kepada detikFinance, Selasa (26/2/2019).

Selain itu, Agus juga menyinggung sepinya penjualan tiket Lebaran di H-10 dan H-9 dikarenakan para pekerja masih memperhitungkan waktu libur cuti. Sehingga masyarakat masih berharap pada penjualan tiket H-7 hingga H-1.

"Prediksi masih banyaknya seat pada pemberangkatan H-10 dan H-9 itu disebabkan masyarakat masih berharap pada pemberangkatan H-7 sampai dengan H-1 Lebaran dan rencana cuti yang mungkin masih dipertimbangkan oleh para pegawai atau pekerja yang akan mudik," ungkap dia.

PT KAI akan mengenakan tarif tambahan kepada penumpang kereta Lebaran yang membawa bagasi lebih dari 20 kilogram (kg). KAI pun mengimbau penumpang untuk membawa barang secukupnya.

VP Public Relation KAI, Agus Komarudin mengatakan KAI sendiri telah memberikan bagasi gratis sebesar 20 kg. Ketentuannya, barang maksimal terdiri dari empat item dengan total volume 100 dm3.

"Untuk kenyamanan bersama kami berharap penumpang membawa barang bawaan secukupnya. Sebagai bentuk layanan kepada pengguna jasa, KAI menetapkan bahwa setiap penumpang diberikan bagasi gratis sampai berat maksimum 20 kg dengan volume maksimum 100 dm3 (dimensi maksimal 70x48x30 cm) dan sebanyak-banyaknya terdiri dari empat koli (item bagasi)," kata dia kepada detikFinance, Selasa (26/2/2019).

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bila penumpang diketahui membawa bagasi dari besaran yang ditentukan maka akan dikenakan tarif mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000 per kg sesuai dengan kelasnya.

"Saat boarding di stasiun penumpang diketahui membawa bagasi yang melebihi ketentuan tersebut, maka dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per kg untuk kelas eksekutif, Rp 6.000 per kg untuk kelas bisnis, dan Rp 2.000 per kg untuk kelas ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, penumpang tak diperkenankan membawa barang lebih besar dari ukuran 200 dm3 atau 70x48x60 cm untuk dibawa ke dalam kabin.

"Barang yang lebih besar dari 200 dm3 (dengan dimensi maksimal 70x48x60 cm) tidak diperbolehkan dibawa ke kabin penumpang," pungkasnya.

Hide Ads