Prabowo Sebut Duit WNI di Luar Negeri Rp 11.000 T, Ini Kata PPATK

Prabowo Sebut Duit WNI di Luar Negeri Rp 11.000 T, Ini Kata PPATK

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 28 Feb 2019 14:41 WIB
Foto: Prabowo Subianto (Dok Prabowo-Sandi Media Center)
Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut, banyak uang warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Jumlahnya fantastis yaitu mencapai Rp 11.000 triliun.

Menanggapi itu, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin mengaku tak tahu secara pasti uang WNI yang tersimpan di luar negeri. Dia hanya mengatakan, PPATK pernah memonitor aliran dana masuk dan keluar Indonesia jelang Program Pengampunan Pajak atau tax amnesty.

Jumlah aliran dana yang masuk dan keluar sekitar Rp 1.100 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau WNI angka persis nggak tau, dari kami pernah monitor, dulu di antara 2014-2016," katanya kepada detikFinance, Kamis (28/2/2019).

Data tersebut kemudian dilaporkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dana itu merupakan potensi pajak.

"Ada transaksi dari dan ke luar negeri, yang besar-besar aja, ada angkanya memang terakhir sekitar Rp 1.100 triliun. Itu kita monitor hasilnya kita sampaikan ke Menkeu, data menjelang tax amnesty. Saya nggak tahu Rp 11.000 triliun dari mana," ujarnya.


"Kita memonitor ada pribadi maupun perusahaan, yang ada transaksi uang masuk Indonesia maupun keluar Indonesia. Itu sebagai potensi pajak, kita sampaikan Menkeu masa itu. 2016 kalau nggak salah," sambungnya.

Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan, duit WNI yang 'parkir' di luar negeri mencapai Rp 11.000 triliun. Hal itu ia sampaikan dalam pidato kebangsaan 'Prabowo Menyapa' di Grand Pacific Hall Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/2/2019).

Dia bilang, uang itu dua kali lebih besar dari uang yang ada di bank.

"Uang warga negara Indonesia di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11.000 triliun. Jumlah uang di bank-bank di seluruh bank di dalam negeri Rp 5.400 triliun. Berarti dua kali kekayaan Indonesia berada di luar Indonesia, tidak berada di negeri Indonesia," kata Prabowo. (zlf/zlf)

Hide Ads