Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara atau biasa disapa Ari Askhara mengatakan, akuisisi memang telah menjadi opsi perseroan.
"Kita di dalam perjanjiannya memang sudah ada opsi untuk membeli minimum 51%, jadi kita sekarang dalam proses penilaian aset, kemudian kita negosiasi berapa value yang akan disepakati," katanya di sela-sela acara rapat koordinasi BUMN, di JCC Jakarta, Kamis (28/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duh, Harga Tiket Pesawat Masih Mahal |
Dia mengatakan, akuisisi akan dieksekusi maksimal 5 tahun. Perseroan akan melihat perkembangan Sriwijaya Air.
"Dalam waktu maksimum 5 tahun kita akan exercise, kita lihat perkembangannya kalau misalnya kondisinya bagus, bagaimana kita bisa meminta Sriwijaya pengembalian utangnya dan prospek ke depannya bagus ya kita akan exercise," paparnya.
Soal biayanya, Ari belum bisa memaparkan. Dia juga bilang, saat ini sedang menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk melakukan penilaian.
"Belum, kita lagi review, kita sedang menunjuk KJPP independen untuk menilai mereka, lagi proses," ujarnya.
"Kita lihatlah, kalau prospeknya bagus valuenya menarik pasti kita exercise," tutupnya (zlf/zlf)