Hal ini lah yang memprakarsai Angkasa Pura untuk melakukan perluasan bandara dengan membangun Terminal III. Kepala Dinas Perhubungan Jatim Fattah Jasin mengatakan sejauh ini sejumlah perizinan telah diurus.
Namun, Fattah menambahkan perluasan ini masih menunggu persetujuan dari Mabes TNI AL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sejak kepemimpinan Gubernur Soekarwo, Fattah memaparkan proyek ini juga telah mendapat dukungan. Baik dari rencana tata ruang hingga izin pemanfaatan ruang.
"Kalau Gubernur Jatim, Pakdhe karwo ketika itu yang saya tahu sudah memberikan dukungan-dukungan kesesuaian rencana tata ruang, kemudian izin pemanfaatan ruang, kemudian AMDAL dan yang lain-lain itu sudah ndak ada masalah," imbuhnya.
Sementara untuk desainnya, telah rampung di Kementerian Perhubungan. Untuk tanahnya juga tak ada masalah. Hanya tinggal menunggu persetujuan dari Mabes TNI AL saja.
"Sekarang desainnya itu di Kementerian Perhubungan juga saya kira ndak ada masalah ya. Yang ada masalah itu menunggu lampu hijau dari Mabes TNI AL, karena itu di bawah Lanudal. Dan itu pembebasan tanahnya kira-kira ndak ada banyak masalah karena 60% reklamasi," lanjut Fattah.
Fattah berharap rencana perluasan bandara terminal III ini segera bisa direalisasikan. Menurutnya, pembangunan ini untuk program jangka panjang. Karena selama ini Bandara Juanda kapasitasnya sudah overload.
"Kita berharap secepatnya perluasan bandara terminal III itu. Dilihat dari jumlah penumpang yang ada kan sudah overload itu tahunan, kita bicara satu tahun dan bicara jangka menengah dan jangka panjang memang dua terminal ini tidak cukup. Itu terminal yang ada itu Rp 12 juta 1 tahun yang terjadi sudah Rp 20 juta," pungkasnya. (zlf/zlf)