Perluasan Bandara Juanda Tunggu Lampu Hijau dari TNI AL

Perluasan Bandara Juanda Tunggu Lampu Hijau dari TNI AL

Hilda Meilisa Rinanda - detikFinance
Jumat, 01 Mar 2019 13:51 WIB
Foto: Istimewa
Surabaya - Dalam data tahunan, penumpang di Bandara Internasional Juanda tercatat sekitar 20 juta penumpang. Sementara kapasitasnya hanya 12 juta penumpang per tahun.

Hal ini lah yang memprakarsai Angkasa Pura untuk melakukan perluasan bandara dengan membangun Terminal III. Kepala Dinas Perhubungan Jatim Fattah Jasin mengatakan sejauh ini sejumlah perizinan telah diurus.

Namun, Fattah menambahkan perluasan ini masih menunggu persetujuan dari Mabes TNI AL.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang saya ketahui pemerintah daerah baik Sidoarjo dengan kita provinsi Jatim terhadap Feasibility Study (FS) dengan dokumen-dokumen perencanaan yang lain, AMDAL itu sudah selesai. Infonya itu kan airport bandara ada di bawah TNI AL ya Lanudal. Maka informasi yang saya dengar masih menunggu dari Mabes TNI AL persetujuannya," papar Fattah saat dihubungi detikcom di Surabaya, jumat (1/3/2019).


Sebelumnya, sejak kepemimpinan Gubernur Soekarwo, Fattah memaparkan proyek ini juga telah mendapat dukungan. Baik dari rencana tata ruang hingga izin pemanfaatan ruang.

"Kalau Gubernur Jatim, Pakdhe karwo ketika itu yang saya tahu sudah memberikan dukungan-dukungan kesesuaian rencana tata ruang, kemudian izin pemanfaatan ruang, kemudian AMDAL dan yang lain-lain itu sudah ndak ada masalah," imbuhnya.

Sementara untuk desainnya, telah rampung di Kementerian Perhubungan. Untuk tanahnya juga tak ada masalah. Hanya tinggal menunggu persetujuan dari Mabes TNI AL saja.

"Sekarang desainnya itu di Kementerian Perhubungan juga saya kira ndak ada masalah ya. Yang ada masalah itu menunggu lampu hijau dari Mabes TNI AL, karena itu di bawah Lanudal. Dan itu pembebasan tanahnya kira-kira ndak ada banyak masalah karena 60% reklamasi," lanjut Fattah.



Fattah berharap rencana perluasan bandara terminal III ini segera bisa direalisasikan. Menurutnya, pembangunan ini untuk program jangka panjang. Karena selama ini Bandara Juanda kapasitasnya sudah overload.

"Kita berharap secepatnya perluasan bandara terminal III itu. Dilihat dari jumlah penumpang yang ada kan sudah overload itu tahunan, kita bicara satu tahun dan bicara jangka menengah dan jangka panjang memang dua terminal ini tidak cukup. Itu terminal yang ada itu Rp 12 juta 1 tahun yang terjadi sudah Rp 20 juta," pungkasnya. (zlf/zlf)

Hide Ads