Jakarta -
Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II (Elevated) digadang-gadang akan siap difungsikan saat Lebaran. Sehingga tol ini mampu mengakomodir arus mudik masyarakat.
Namun, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno memperkirakan, Tol Layang Japek Elevated belum bisa digunakan untuk menyukseskan Angkutan Lebaran 2019. Dia bahkan memprediksi secara reguler tol ini harusnya selesai Desember.
Senada dengan Djoko, pihak kontraktor tol PT Jasamarga Jalanlayang Jakarta Cikampek (JJC) memang mengakui kesempatan untuk merampungkan pekerjaannya sesuai jadwal sangat kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana informasi selengkapnya? Simak rangkuman detikFinance, klik halaman berikutnya.
Djoko Setijowarno memprediksi bahwa Tol Layang Japek II tidak akan mampu 'kejar tayang'. Diapun menjelaskan perhitungannya, menurutnya perkembangan pembangunan tol ini hanya 4% perbulan.
"Melihat kemajuan pekerjaan atau progres hingga saat ini baru sekitar 70%. Sementara mudik lebaran kurang dari 90 hari lagi. Dengan asumsi rata-rata progress mingguan 1%, maka dalam satu bulan progres sebesar 4%," katanya dikutip dari kantor berita Antara, Minggu, (3/3/2019).
Menurut Djoko, setidaknya diperlukan waktu delapan bulan lagi untuk penyelesaian sejak Maret 2019, sehingga diperkirakan baru bisa selesai Desember 2019.
"Untuk mudik lebaran 2019, sangat tidak mungkin dapat digunakan. Proyek ini mulai dikerjakan Maret 2017. Dengan waktu kontrak selama 24 bulan," katanya.
Ia merinci, diperlukan waktu selama lima bulan untuk pekerjaan penggantian lajur. Sekitar dua bulan proyek tidak kerja karena libur akhir pekan panjang (long week end), Lebaran, Natal, Tahun Baru.
Jadi, tegasnya, sebenarnya konstruksi Japek Elevated hanya mempunyai 1,5 tahun saja waktu efektifnya.
Oleh karena itu, kata Djoko, seperti tahun lalu, antisipasi dengan cara rekayasa lalu lintas harusnya sudah mulai disiapkan pemerintah sejak dini agar publik bisa bersiap memilih moda transportasi yang tepat saat mudik lebaran tahun ini.
Senada dengan prediksi pengamat, Direktur Utama PT Jasamarga Jalan-layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono menyatakan bahwa ada kemungkinan Jalan Tol Layang Japek II belum fungsional saat Lebaran.
Djoko menyampaikan meskipun kesempatan masih ada, namun kemungkinan untuk mengejar fungsional saat lebaran sangat kecil. Meski begitu, pihaknya tetap berusaha untuk mengejar target tersebut.
"Jadwal untuk mencapai hal tersebut sangat ketat sekali, jadi memang menurut saya kemungkinannya untuk fungsional adalah kecil. Kami memang sedapatnya bisa mengusahakan fungsional, adanya sedikit saja kendala di lapangan akan menjadi tertundanya pencapaian tersebut," ungkap Djoko.
Terlebih lagi menurutnya, bentuk jalan Tol Japek II merupakan tol layang, yang konstruksinya lebih rumit dibanding tol biasa. Belum lagi Djoko juga ingin keamanan konstruksi dan keselamatan menjadi nomer satu.
"Tentu saja definisi fungsional untuk jalan layang akan berbeda dengan jalan yang diatas tanah. Tidak hanya sekedar tersambung lantai jembatannya atau hanya satu arah saja, karena harus ballance kedua arahnya," jelas Djoko.
"Kami juga tetap sangat mengutamakan aspek keselamatan konstruksi, pekerja dan pemakai jalan," kata Djoko.
Menurut Djoko tol ini baru bisa selesai 100% sekitar empat sampai lima bulan ke depan. Padahal targetnya bulan Mei ini.
Hingga kini perkembangannya saja masih hanya menyentuh 71% sedangkan untuk fungsional alias bisa digunakan harus 93%.
"Mungkin bisa 100% sekitar 4 - 5 bulan lagi. Untuk dapat dibuka fungsional pada saat mudik Lebaran 2019 ini progres minimal harus mencapai 93%," ungkap Djoko.
Djoko berharap agar pihaknya mampu mengejar target jadwal yang telah ditetapkan. Meskipun dia juga mengakui kemugkinannya sangat kecil.
"Semoga saja (target fungsional lebaran) bisa dicapai. Meskipun kemungkinannya memang kecil," harap Djoko.
Halaman Selanjutnya
Halaman