Sekretaris Jendral Pinsar Leopold Halim memprediksi raibnya pasokan tersebut dikarenakan permainan sejumlah oknum. Sebab, pasokan seharusnya melimpah saat panen ini.
"Kemungkinan ini permainan agen besar atau apalah karena mendadak jagung raib," jelas pria yang akrab disapa Atung ini kepada detikFinance, Jumat (8/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan besar juga lagi nyerap banyak. Jadi mungkin perusahaan besar juga takut jagung habis atau bagaimana, ini nggak ngerti," terangnya.
Adapun, akibat pasokan yang raib tersebut harga jagung tiba-tiba melonjak. Padahal sebelumnya harga jagung telah berada di angka Rp 4.000 per kilogram (kg) dan kemungkinan saat ini naik menjadi Rp 4.500 per kg.
"Kemarin beli di Rp 4.000 per kg terus naik, kita tawar Rp 4.200 sampai Rp 4.300 nggak dikasih. Mungkin sekarang Rp 4.500 per kg," tutup dia.
Sebagai informasi, panen raya jagung baru saja dimulai. Bahkan, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu turut memanen jagung di Gorontalo, Sulawesi Selatan.