Hal tersebut dikarenakan perekonomian nasional selalu dihadapkan dengan persoalan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.
Padahal, kata Jokowi, Indonesia merupakan negara besar dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Dengan modal tersebut, seharusnya kinerja ekspor Indonesia bisa melambung tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih kecilnya pangsa pasar yang dimiliki Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah bersama.
"Saya sudah sampaikan minggu lalu dalam forum rapat kabinet, apakah perlu, saya bertanya apakah perlu kalau situasinya seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor, sudah," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, kementerian khusus investasi dan kementerian khusus ekspor sudah ada di negara-negara Uni Eropa. Hal itu juga sebagai bentuk upaya mengatasi persoalan perdagangan.
Hanya saja, Jokowi tidak ingin jika pembentukan dua kementerian tersebut tidak memiliki dampak apa-apa terhadap persoalan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.
"Tapi nanti kalau ada menteri itu nggak nendang lagi yang salah ya kita semuanya sudah," ujar dia.
"Saya itu paling gregetan kita ngerti kesalahan kita, kita ngerti kekurangan, kita ngerti jalan keluar tapi kita nggak bisa menuntaskan masalah yang ada," tambah dia.