Neraca Dagang Tekor Terus, Jokowi Mau Tambah 2 Menteri?

Neraca Dagang Tekor Terus, Jokowi Mau Tambah 2 Menteri?

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 12 Mar 2019 14:38 WIB
Foto: Dok. Twitter KSP
Tangerang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mempertanyakan kepada jajaran menteri kabinet kerja terkait dengan pembentukan dua kementerian baru, yakni investasi dan khusus ekspor.

Hal tersebut dikarenakan perekonomian nasional selalu dihadapkan dengan persoalan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.

Padahal, kata Jokowi, Indonesia merupakan negara besar dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Dengan modal tersebut, seharusnya kinerja ekspor Indonesia bisa melambung tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ekspor kita ke Amerika itu hanya menguasai 3%. Hanya 3% menguasai. Vietnam 16%. Coba, kita memiliki raw material yang melimpah. Ini koreksi buat kita semua," kata Jokowi saat acara Rakornas Investasi di ICE BSD, Banten, Selasa (12/3/2019).

Masih kecilnya pangsa pasar yang dimiliki Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah bersama.

"Saya sudah sampaikan minggu lalu dalam forum rapat kabinet, apakah perlu, saya bertanya apakah perlu kalau situasinya seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor, sudah," kata Jokowi.



Menurut Jokowi, kementerian khusus investasi dan kementerian khusus ekspor sudah ada di negara-negara Uni Eropa. Hal itu juga sebagai bentuk upaya mengatasi persoalan perdagangan.

Hanya saja, Jokowi tidak ingin jika pembentukan dua kementerian tersebut tidak memiliki dampak apa-apa terhadap persoalan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.

"Tapi nanti kalau ada menteri itu nggak nendang lagi yang salah ya kita semuanya sudah," ujar dia.

"Saya itu paling gregetan kita ngerti kesalahan kita, kita ngerti kekurangan, kita ngerti jalan keluar tapi kita nggak bisa menuntaskan masalah yang ada," tambah dia.

(hek/eds)

Hide Ads