Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun turut hadir dalam acara ini. Dia memberikan pidato kunci untuk membahas kesetaraan peluang bagi wanita Indonesia.
Dalam pidatonya dia mengatakan dari sisi jumlah populasi antara wanita dan pria cukup imbang di Indonesia. Namun masih ada permasalahan dari sisi kesempatan kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani menjelaskan, partisipasi kaum wanita di dunia kerja Indonesia saat ini hanya 55,4% dari total populasi. Berbeda jauh dengan pria yang 83% dari populasinya sudah masuk dunia kerja.
Permasalahannya bukan sampai di situ saja. Dari sisi gaji, wanita rata-rata diberikan gaji 32% lebih rendah dari gaji pria.
"Ini juga masalah. Gaji wanita lebih rendah 32%. Itu artinya Anda bayar lebih murah untuk wanita. Untung gaji menteri semuanya sama pria atau wanita," ujarnya sambil berkelakar.
Masalah yang dihadapi wanita di dunia menurut Sri Mulyani masih juga ditambah dengan kesempatan kerja yang lebih sempit. Menurutnya sektor yang memberikan kesempatan kerja bagi wanita di Indonesia sangat kecil.
"Kebanyakan area pekerjan yang ada dianggap tidak cocok bagi wanita. Kebanyakan peluang kerja untuk wanita di sektot pendidikan sebagai guru. Tapi di area lainnya tidak benar-benar tersedia untuk wanita," ucap dia.
Menurutnya masalah-masalah itu juga masih terjadi dunia khusus dalam posisi-posisi penting. Dia mencontohkan masih sedikit wanita yang menduduki posisi gubernur bank sentral ataupun menteri keuangan.
"Menteri keuangan di dunia itu didominasi pria, hanya sedikit yang wanita. Di bank sentral juga kebanyakan pria. Di Indonesia saya wanita yang pertama menjadi menteri keuangan," tutupnya.