"Februari 2019 total nilai ekspor US$ 12,53 miliar. dibandingkan posisi Januari 2019 berarti di sana penurunan 10,03%, bisa dilihat penurunan ekspor terjadi karena penurunan ekspor migas maupun non migas. Kalau dibandingkan ekspor Februari 2019 dengan Februari 2018 turun tajam 11,33%," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).
Ia mengatakan dari Januari 2018 ke Februari 2019, harga minyak mentah sebenarnya mengalami peningkatan. Pada Januari 2019 harga tercatat 56,55 US$ per barel, Februari meningkat menjadi US$ 61,31 per barel.
"Fluktuasi harga akan pengaruhi ekspor dan impor Indonesia," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk ekspor komoditas, kata Suhariyanto, ada yang naik dan turun.
"Ada komoditas yang nonmigas mengalami peningkatan adalah nikel, tembaga, seng, dan karet, sawit juga. Komoditas yang alami penurunan adalah minyak kernel dan batu bara," ujarnya. (dna/ara)