Dikatakan Anies, dana hasil penjualan saham bir tersebut bisa digunakan untuk pembangunan di DKI Jakarta. Dia mencontohkan seperti membangun sekolah dan salutan air bersih.
"Kalo dibuatkan sekolah bisa dapat 100, kalau dibuat saluran air minum bisa dapat 100 ribu saluran baru. Bila kita membiayai air minum bisa sampai 1 juta," kata dia di Kantor DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan, angka-angak itu menggambarkan betapa besar manfaat yang bisa didapat bila Pemprov DKI melepas kepemilikan sahamnya di produsen Anker Bir tersebut.
"Jadi ilustrasi betapa uang ini besar. Sayang kalau uang besar dititipkan dalam usaha membangun industri minuman beralkohol. Lebih baik digunakan untuk kegiatan pembangunan yang lain," ujarnya.
Total saham yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta mencapai 26,25% yang merupakan akumulasi dari 23,33% saham yang sejak awal dimiliki langsung Pemprov DKI dan 2,91% saham yang sempat dimiliki lewat BP IPM Jaya.
Menurut Anies pernah menghitung, bila dicairkan, porsi kepemilikan Pemprov DKI Jakarta di saham produsen Anker Bir bernilai sekitar Rp 1,2 triliun.
"Saya sampaikan bahwa bulan Mei yang lalu kami sudah sampaikan ke dewan (DPRD) bahwa DKI memiliki dana kurang lebih Rp 1,2 triliun yang diparkir di perusahaan bir," ujar Anies di sela-sela kunjungan ke SDN Pondok Labu 01, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2019) lalu.
(zlf/dna)