Menkeu Era SBY Sebut Lulusan SMA ke Atas Tak Bisa Dapat Kerja

Menkeu Era SBY Sebut Lulusan SMA ke Atas Tak Bisa Dapat Kerja

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 14 Mar 2019 15:53 WIB
Foto: Danang Sugianto/detikcom
Jakarta - Isu pengangguran kerap muncul di tahun politik ini. Kubu oposisi selalu menyebut pemerintah saat ini tidak berhasil dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri, selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketersediaan lapangan pekerjaan sangat selektif.

Menurutnya bagi masyarakat yang memiliki pendidikan SMA ke atas memang tidak bisa mendapatkan pekerjaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jadi mereka yang pendidikan SMA ke atas tidak bisa peroleh pekerjaan. Ini bisa jelaskan kenapa oposisi kelas menengah yang teredukasi karena mereka yang tidak bekerja. Artinya job yang tercipta 4 tahun terakhir adalah yang SMP ke bawah mungkin karena Go-Jek Grab yang tidak butuh skill," ujarnya dalam acara Diskusi Ekonomi dan Politik 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Salah satu penyebab mereka yang berpendidikan SMA ke atas sulit dapat kerja lantaran lapangan pekerjaan yang tersedia memberikan penghasilan yang tidak sesuai harapan.

"Mereka mau bekerja kalau gajinya pas, kalau enggak ya mending di rumah, tapi kan di Indonesia tidak ada tunjangan untuk penganggur. Yang nganggur di sini kebanyakan orang kaya. Kalau yang miskin tidak ada pilihan, mereka akan bekerja apa saja. Kalau pendidikan rendah ekspektasinya tidak soal gaji, apa saja dia kerjakan," kata Chatib.


Selain itu, menurut Chatib, sepanjang masa pemerintah Jokowi lapangan pekerjaan yang banyak tersedia hanya untuk pendidikan SMP ke bawah yang tidak membutuhkan keahlian. Salah satu yang menyumbang paling besar adalah perusahaan aplikasi transportasi seperti Go-Jek dan Grab.

Chatib menambahkan Berdasarkan data yang dia miliki, tingkat pengangguran untuk masyarakat dengan pendidikan SD memang turun drastis di pemerintahan Jokowi, dari 55% menjadi hanya 10%. (hns/hns)

Hide Ads