Mau Resign? Siapkan 7 Hal Ini Dulu (2)

Mau Resign? Siapkan 7 Hal Ini Dulu (2)

Ila Abdulrahman - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Jumat, 15 Mar 2019 08:20 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - "Aku sudah nggak betah nih kerja di sini, sepertinya aku mau resign saja deh." "Saya sudah terlalu lama bekerja di sini dan sepertinya karir saya mentok, saya harus resign agar bisa melakukan lompatan karir."

Sering dengar keluhan seperti ini? Yes, ini adalah keluhan yang sering terjadi di kalangan teman-teman kita. Ujung-ujungnya mereka akan keluar, mengundurkan diri dari pekerjaan. Tapi pertanyaannya adalah, apakah mereka siap secara keuangan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan mereka?

Artikel ini memberikan gambaran 7 hal yang harus anda persiapkan sebelum resign. Di artikel sebelumnya telah dibahas 2, sisanya akan dikupas tuntas di artikel ini. Apa sajakah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Punya Dana Darurat
Sebelum anda resign ataupun persiapan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)yang kapanpun bias terjadi, pastikan keuangan dalam keadaan baik dan sehat, telah memiliki dana darurat yang mencukupi.

Dana darurat ini digunakan untuk hidup selama belum bekerja kembali, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup, cicilan, investasi ataupun kegiatan social rutin seperti biasanya.

Dana darurat dihitung berdasarkan jumlah tanggungan dan pengeluaran. Ingat ya, pengeluaran bukan penghasilan. Mengapa? Ya kan jika gaji Rp 15 juta, pengeluaran Rp 20 juta, akan nombok jika disiapkan berdasarkan Rp 5 juta.

Ada juga klien seorang pebisnis UKM, income Rp 500 juta, namun pengeluarannya hanya Rp 50 juta, maka disiapkan dengan hitungan Rp 50 juta.

Secara rata-rata, tanpa melihat case lebih dalam dana darurat untuk single 3-4 kali pengeluaran, menikah memiliki setidaknya 6-12 kali pengeluaran. Selain dana darurat keluarga, juga harus disiapkan dana darurat lain, misal jika resign karena hendak berbisnis, maka perlu dana darurat bisnis.

4. Review Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa
Saat nanti sudah tidak menjadi karyawan, maka beberapa fasilitas dari kantor akan hilang. Salah satunya adalah fasilitas asuransi kesehatan. Anda perlu mempersiapkan asuransi ini, yang selambat-lambatnya berlaku mulai saat Anda menginjakkan kaki keluar kantor dengan status bukan karyawan lagi.

Beli asuransi Kesehatan murni atau disebut juga stand alone, salah satu alasan, karena premi akan ringan, lebih murah, dibanding produk dengan embel-embel investasi.

Khusus bagi yang memiliki riwayat kesehatan buruk dari generasi atas-atasnya dan atau gaya hidup yang jelek, hendaknya memiliki asuransi kesehatan sejak sehat.

5. Modal Bisnis
Salah satu alasan mengundurkan diri adalah karena ingin menjadi enterpreneur atau pebisnis atau berwirausaha. Rencanakan keuangan bisnisnya, siapkan modalnya, dana darurat untuk bisnisnya dan segala hal yang berkaitan.

Jika Modal sudah disiapkan dan bisnis direncanakan dengan baik dan benar, maka mengundurkan diri sudah dapat dilakukan. Jangan sampai sudah mengundukan diri, ternyata baru mau akan bisnis, grasak grusuk kesana kemari mencari modal atau rekan yang mau diajak patungan modal, yang berakhir dengan "pengacara", pengangguran banyak acara.

Selain itu perlu dipahami dan diantisipasi, resiko gagalnya usaha, tumbangnya bisnis. Berdasarkan penelitian, 7 dari 10 bisnis tumbang di tahun pertama. Kegagalan terbesar karena hal yang sepele sebenarnya, yaitu tidak membuat pembukuan, selain itu karena tidak memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Oleh karena itu awali dengan pembukuan yang baik dan siapkan mental untuk jatuh bangun.

6. Sesuaikan gaya hidup dengan income resign
Sebelum resign, sesuaikan gaya hidup dengan income setelah resign. Misal jika saat ini bergaya hidup dengan join income (gabungan pendapatan) istri dan suami, maka setelah resign sumber income pasti hanya akan berasal dari salah satu saja saja, entah suami atau istri, tergantung siapa yang berhenti bekerja.

Adaptasi ini perlu dilakukan agar pada saatnya tiba tidak kaget lagi dengan penghasilan yang berkurang. Kan, ada dana darurat? Dana Darurat hanya menopang untuk beberapa saat itu pun sifatnya pinjaman, yang harus dikembalikan begitu bekerja kembali, dan ditambah jumlahnya.

7. Emotional Cost
Ini penting! Siapkan dana emotional cost. Awal resign biasanya kebanyakan orang akan bahagia, bebas dari rutinitas, dan merasa seperti liburan. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, mulai bosan dan merindukan rutiitas ngantor atau bekerja kembali.

Dana ini digunakan untuk melakukan hal-hal yang dilakukan saa menjadi pekerja kantoran, seperti hangout, kumpul teman relasi dan kolega, dan lain-lain. Besarannya tentukan sendiri berdasarkan angka saat masih kerja kantoran, dikalikan dengan lama rencana libur sebelum memulai pekerjaan baru kembali, entah kantor baru atau memulai bisnis.

Misal jika dalam sebulan ketikaa menjadi karyawan ada alokasi budget Rp 400 ribu untuk hangout 4 kali, dan saat resign ingin menikmati suasana nganggur selama 3 bulan, cukup sedih kan maka saat sudah resign cukup sediakan Rp 1,2 juta-Rp 2,4 juta.


Bingung sama hitungannya? Belajar deh di workshop yang dilaksanakan oleh tim ARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Nah, sudah siap berhenti kerja? Rencanakan resign anda dengan membuat perencanaan keuangan, dan Anda sudah tahu harus datang kepada siapa. Salam Shila financial!


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)

Hide Ads