Dalam debat ketiga, masing-masing Cawapres diharapkan bisa memberi solusi konkret dalam menyelesaikan persoalan, terutama di sektor ketenagakerjaan. Lantas, isu apa saja yang perlu diperhatikan oleh kedua Cawapres nanti?
Menurut ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, ada empat persoalan mengenai ketenagakerjaan yang perlu diperhatikan oleh para Cawapres nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, kata Bhima, adalah tentang isu tenaga kerja asing yang meningkat, khususnya dari China seiring masifnya investasi dari negara tersebut.
"Di sisi lain ada Perpres 20 tahun 2018 yang mempermudah masuknya tenaga kerja asing (TKA). Ini menimbulkan polemik di saat 7 juta orang penduduk masih jadi pengangguran," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Kemudian yang kedua, ialah mengenai isu tenaga kerja alih daya atau outsourcing yang belum diselesaikan. Menurut Bhima, permasalahan outsourcing ini dinilai mengeksploitasi pekerja dengan sistem kontrak. Kemudian yang ketiga ialah persoalan tentang pengupahan.
"Polemik soal PP 78 tahun 2015 berkaitan dengan kenaikan upah minimum dianggap kurang berpihak pada buruh," kata Bhima.
Kemudian yang terakhir, lanjut Bhima, isu tentang sekolah vokasi. Sebab, Bhima mengatakan, saat ini tingkat pengangguran yang tertinggi masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Tingkat pengangguran SMK mencapai 11% tertinggi dibanding jenjang pendidikan lainnya. Apakah kartu pra kerja Ma'ruf Amin dan program OK OCE Sandi bisa selesaikan masalah pengangguran vokasi/SMK?" kata Bhima. (fdl/ara)