"Pelepasan ekspor produk pertanian ini merupakan bentuk mendukung program gerakan Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang) 2019," jelas Kepala Barantan kelas ll Pangkalpinang, Saifuddin Zuhri, Jumat (15/3/2019).
Saifuddin menjelaskan, program Agro Gemilang juga bertujuan mempersiapkan dan mendorong para petani muda untuk memasuki pasar ekspor/go internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekspor hasil pertanian yakni lada dan karet milik PT. Fajar Berseri Dan PT. Makro Jaya Lestari di hadiri Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah dan Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Agus Sunanto.
"Ekspor komoditas pertanian ini harus kita dorong bersama. Tidak cuma mendorong ekspor, Kementan juga memberikan pelatihan lewat program Agro Gemilang," ujar Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Agus Sunanto, saat melepas ekspor di Pangkalpinang, Jumat (15/3).
Sementara itu, berdasarkan data pada tahun 2018 tercatat ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yakni senilai Rp 771,89 miliar.
Potensi tersebut diantaranya dari karet lempeng senilai Rp 347,7 miliar, lada biji total Rp 156,06 miliar, bungkil sawit sebesar Rp 126,92 miliar, minyak beku sawit sebesar Rp. 75,52 miliar dan minyak cair sawit berjumlah Rp 65,69 miliar.
Dengan tujuan ekspor ke negara Singapura, Jerman, Belanda, Perancis, India, Vietnam, Taiwan, Jepang, Malaysia, Korsel, Pakistan, USA, Saudi Arabia, Oman dan Tiongkok. Sedangkan pada Januari 2019 sudah tercatat total transaksi ekspor sebanyak Rp. 115,64 miliar.
Agus Sunanto menambahkan, program Agro Gemilang 2019 bisa diikuti siapapun, yakni dengan cara mendatangi kantor karantina terdekat dan ikuti jadwal pelatihannya.
"Siapapun boleh ikut program Agro Gemilang 2019 ini, silahkan datang ke kantor atau bisa juga melakukan konsultasi secara mandiri," tambahnya.