Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno akan memaparkan masing-masing visi misi unggulannya.
Kira-kira, apa saja yang akan dibahas dalam debat? Berikut berita selengkapnya:
Ma'ruf Pamer Kartu Pra Kerja
|
Foto: Edi Wahyono
|
"Kami akan menyampaikan upaya serius Pak Jokowi dalam menciptakan ketersediaan lapangan kerja dan upaya mendorong agar anak-anak muda terampil, memiliki skill, dan upskilling dengan berbagai program pelatihan keterampilan," kata Ace kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
"Salah satunya adalah dengan program Kartu Pra Kerja," jelasnya.
Ace mengatakan, Ma'ruf akan memaparkan penggunaan dari Kartu Pra-Kerja tersebut. Di mana para pemegang kartu nantinya bakal diberikan pelatihan dan pendidikan keterampilan kerja sesuai dengan kebutuhan industri.
"Para pemegang kartu nantinya diberikan pelatihan dan pendidikan vokasi, keterampilan kerja sesuai yang dibutuhkan oleh dunia industri atau kebutuhan masyarakat," kata Ace.
"Bahkan, para pemegang Kartu Pra-Kerja ini juga dapat meningkatkan kapasitas berwirausaha. Melalui pelatihan itu kami akan menghubungkan dengan akses permodalan. Mereka akan didorong untuk memiliki kemandirian ekonomi," tuturnya.
Peluru Sandiaga Uno
|
Foto: Edi Wahyono
|
"Tidak perlu amunisi khusus. Pemerintah justru menyediakan banyak amunisi yang merugikan petahana," kata Drajad kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Drajad juga memperkirakan bahwa Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin akan membahas mengenai program Kartu Pra-Kerja.
"Mulai dari Kartu Pra-Kerja yang banyak ditolak masyarakat hingga pemborosan dana di infrastruktur yang tidak banyak menyerap tenaga kerja dan membludaknya TKA khususnya dari China. Kinerja buruk pemerintah sendiri ditambah rendahnya keberpihakan terhadap pekerja nasional yang berbicara," sambungnya.
Drajad juga mengungkapkan, Sandiaga nantinya hanya tinggal memaparkan sejumlah solusi yang akan ditawarkan dari masalah ketenagakerjaan yang tengah dihadapi saat ini.
"Sandi nanti tinggal memaparkan solusi yang kita tawarkan untuk mengatasi berbagai catatan buruk di atas," kata Drajad.
Masih Ada 7 Juta Pengangguran
|
Foto: Edi Wahyono
|
Ketenagakerjaan sendiri sangat erat kaitannya dengan kondisi pengangguran saat ini. Pasalnya tingkat pengangguran di Indonesia masih terbilang tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2018 turun jika dibandingkan dengan Agustus 2017.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40 ribu orang. Angka pengangguran terbuka per Agustus 2018 sebesar 5,34% atau setara 7,001 juta orang.
Dari tingkat pendidikan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24%.
Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sebanyak 194,78 juta orang. Rinciannya 131,01 juta merupakan angkatan kerja dan 63,77 juta orang bukan angkatan kerja.
Jika dirinci dari jumlah 124,01 juta orang yang bekerja, sebanyak 88,43 juta orang merupakan pekerja penuh, 27,37 juta orang sebagai pekerja paruh waktu, dan 8,21 juta orang merupakan setengah pengangguran.











































